Wednesday, January 20, 2021

Rugi Besar Karena Enggan Berbakti Kepada Orang Tua

 

🥀 Tidak ada manusia yang ingin merugi. Tapi, betapa banyak orang-orang yang merugi sedangkan ia tidak sadar telah merugi, terlebih di zaman kita ini. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:

 رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُ ، قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : مَنْ أَدْرَكَ أَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا فَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ

“Rugi besar ia! Rugi besar! Rugi besar!” Seorang bertanya: “Siapa dia wahai Rasulullah?” Beliu menjawab: “Orang yang mendapati salah seorang atau kedua orang tuanya ketika mereka sudah renta tapi ia tidak masuk surga." (HR. Muslim: 2551)

❓ Mengapa mereka tidak masuk surga? Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan:

“Orang itu masuk surga karena ia berbuat baik kepada kedua orang tuanya dan memberikan nafkah terutama pada saat mereka sudah lanjut usia atau lemah fisiknya, sehingga barang siapa tidak peduli dengan orang tuanya maka tidak masuk surga.” (lihat: Syarh Shahih Muslim 8/338)

Alangkah mirisnya kita menyaksikan kenyataan di zaman ini. Berapa banyak orang tua yang dibiarkan terlantar oleh anak-anaknya begitu saja. Jangankan untuk memberikan sesuatu buat makan minum mereka bertanya kabar saja tidak.

Sedih memang, karena yang dahulu berjuang untuk tumbuh kembang anak-anaknya, sekarang pun masih terus berjuang untuk menyambung hidup mereka. Mereka yang senantiasa berusaha memberikan kebahagian untuk anaknya, dibalas dengan sesuatu yang membuat hati mereka remuk redam. Menutup mata bersama air mata kesedihan.

☑️ Maka oleh sebab itu, jika kita masih punya orang tua jangan sia-siakan. Segera jenguk, tanyakan kabar, cium kedua tangannya, tanyakan apa yang mereka butuhkan, minta maaf atas segala kesalahan dan kedurhakaan kita, dst. Karena mereka adalah pintu surga kita. Berbaktilah sebelum datang penyesalan.



🔰Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh: Zahir al-Minangkabawi

Saturday, July 18, 2020

8 AMALAN YANG BERPAHALA HAJI

Haji itu perkara wajib yang mesti ditunaikan. Tetapi bagi orang yang tidak memiliki harta, sakit, sudah tua serta lemah, atau terhalang wabah virus corona dll, maka ada amalan lainnya yang jika dikerjakan insya Allah juga berpahala seperti haji, di antaranya adalah :

(1). SHALAT BERJAMAAH DI MASJID
"Barangsiapa keluar dari rumahnya menuju masjid dlm keadaan sudah bersuci (wudhu) untuk melakukan shalat fardhu (dengan cara berjamaah) maka pahalanya seperti pahala orang yang sedang melaksanakan haji yang berihram" (HR. Abu Dawud no. 554 & Ahmad V/268, lihat Shahiihul Jaami' no. 6228)

(2). MELAKUKAN SHALAT ISYRAQ
"Barangsiapa yang shalat shubuh berjama'ah, kemudian dia duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian shalat dua raka'at, maka pahala (amal)nya sama dengan pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna" (HR. At-Tirmidzi no. 583 dan juga ath-Thabrani no. 7649, 7663, haditsnya dari Anas bin Malik, Shahiihut Targhiib no. 468)

(3). MENGHADIRI MAJELIS ILMU DI MASJID
"Barangsiapa yang pergi pagi-pagi ke masjid, dia tidak ingin kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka dia meraih pahalanya seperti orang yang berhaji, di mana hajinya sempurna" (HR. Ath-Thabrani, hadits dari Abu Umamah, lihat Shahiihut Targhiib no. 86)

(4). MEMBACA TASBIH, TAHMID DAN TAKBIR SETELAH SHALAT FARDHU @33 X
"Ada orang-orang miskin datang menghadap Nabi ﷺ. Mereka berkata : "Orang-orang kaya itu pergi dengan membawa derajat yg tinggi serta kenikmatan yang kekal. Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka memiliki harta hingga bisa berhaji, berumrah, berjihad serta bersedekah". Rasulullah ﷺ bersabda : "Maukah kalian aku ajarkan suatu amalan yang dengan amalan tersebut kalian akan mengejar orang yang mendahului kalian,
dan dengannya dapat terdepan dari orang yang setelah kalian. Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama dari pada kalian, kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan. Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir shalat (fardhu) sebanyak 33 X" (HR. Bukhari no. 843, hadits dari Abu Hurairah)

(5). UMRAH DI BULAN RAMADHAN
"Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku" (HR. Bukhari no. 1863, hadits dari Abdullah bin Abbas)

(6). BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
"Ada seseorang yang mendatangi Rasululah ﷺ dan ia sangat ingin pergi berjihad namun
tidak mampu. Rasulullah ﷺ bertanya padanya :
"Apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup ?" Ia menjawab, ibunya masih hidup. Rasul ﷺ pun bersabda kepadanya : "Bertakwalah kepada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik kepadanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah serta berjihad" (HR. Abu Ya'laa no. 2760, al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman no. 7835 dan juga ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath no. 2915, haditsnya dari Anas bin Malik, hadits telah dianggap jayyid oleh Imam al-Mundziri, al-Utsaimin, dll dan hasan oleh Imam al-Haitsami, al-'Iraaqi, dll)

(7). BERTEKAD/BERUSAHA UTK BERHAJI
Orang yang sudah mendaftarkan diri untuk berhaji, namun dia meninggal dunia sebelum keberangkatan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti haji. Rasulullah ﷺ bersabda :
"Sesungguhnya di Madinah ada beberapa orang yang tidak ikut melakukan perjalanan perang, juga tdk menyeberangi suatu lembah, namun mereka bersama kalian (dlm pahala).
Padahal mereka tidak ikut berperang karena mendapatkan udzur sakit" (HR. Muslim no. 1911, hadits dari Jabir)

(8). MEMBERANGKATKAN ORANG BERHAJI
"Barangsiapa yang menyiapkan bekal untuk orang yang akan berjihad, menyiapkan bekal untuk orang yang akan menunaikan ibadah haji, menafkahi keluarga yang ditinggalkan atau memberikan makan orang yang berbuka puasa, maka ia mendapatkan pahala seperti pahalanya mereka, ta…

Wednesday, December 19, 2018

Merutinkan Ibadah Walaupun Sedikit


Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kepada semua manusia untuk beribadah kepada-Nya. Sholat, zakat, puasa, haji, dzikir dan silaturahim adalah contoh ibadah yang ada dalam syari’at-Nya. Ibadah-ibadah ini harus dilaksanakan oleh setiap hamba dengan karakteristik yang ditetapkan oleh-Nya.
Setiap syariat memang mempunyai karakter dan syarat yang berbeda. Zakat bukan ibadah untuk orang miskin, tapi ia ibadah khusus untuk orang yang memiliki harta dengan nisab tertentu. Puasa bukan ibadah untuk orang lemah, tapi ia untuk orang yang sanggup melakukannya, bahkan seorang musafir tidak diwajibkan untuk berpuasa. Adapun sholat berbeda dengan ibadah yang lainnya, ia adalah ibadah yang harus dilaksanakan untuk orang yang kaya atau miskin, baik mukim yaitu berdiam diri di rumah maupun musafir yaitu dalam perjalanan jauh, dan baik kuat maupun lemah. selama ia seorang muslim baligh, berakal dan bernafas maka tidak ada alasan untuk meninggalkan sholat.
Jika seorang hamba melaksnakan ibadah-ibadah yang telah ditetapkan Alloh Subahanahu wa Ta’ala dan Rosul-Nya shollallohu ‘alaihi wasallam maka akan sangat dicintai oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi, jika pelaksanaan ibadah tersebut dirutinkan maka akan lebih dicintai lagi oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Berkaitan dengan hal ini, Imam Muslim rohimahulloh meriwayatkan hadis dalam kitab shohihnya:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
« أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ ». قَالَ وَكَانَتْ عَائِشَةُ إِذَا عَمِلَتِ الْعَمَلَ لَزِمَتْهُ.
Aisyah rodhiallohu anhu berkata bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya amal ibadah yang paling disukai oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala adalah yang dirutinkan walaupun sedikit.” Perawi hadis ini berkata, “Aisyah rodhiallohu anha jika melakukan satu amalan maka dia merutinkannya.”
Dalam riwayat yang lain, Aisyah rodhiallohu anha berkata bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam tidak pernah berpuasa sunah dalam setiap bulan melebihi banyaknya puasa di bulan Sya’ban, dan beliau shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

« خُذُوا مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لَنْ يَمَلَّ حَتَّى تَمَلُّوا ». وَكَانَ يَقُولُ « أَحَبُّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ مَا دَاوَمَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ وَإِنْ قَلَّ »

“Kerjakanlah oleh kalian amalan yang kalian sanggupi, karena Alloh tidak bosan sampai kalian sendiri yang merasa bosan.” Beliau pun bersabda, “Amalan yang paling dicintai oleh Alloh adalah amalan yang dirutinkan walaupun sedikit.”
(HR. Muslim)
Syekh Zakariya rohimahulloh berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda bahwa sederhana dalam melakukan peribadahan akan lebih menanamkan rasa takut pada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan lebih baik daripada orang yang terlalu memaksakan ibadah. Karena orang yang terlalu memaksakan ibadah tidak selamat dari kejenuhan. Berbeda dengan orang yang sederhana dalam ibadah, ketika datang kejenuhan biasanya dia akan meninggalkan ibadah secara total sehingga benarlah sabda Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bahwa sebaik-baik amal ibadah yaitu yang dirutinkan walaupun sedikit.”
al-Hafidz Zainudin Abdurrouf al-Munawi rohimahulloh berkata, “Amalan sederhana tapi dirutinkan akan lebih banyak menuai pahala dan akan lebih banyak dilaksanakan. Hal itu disebabkan meninggalkan amalan setelah dimulai seperti kegagalan setelah sampai. Sedikit tapi rutin lebih baik daripada banyak tapi terputus. Maksud terus menerus di dalam hadits ini adalah terus menerus secara adat yang kita kenal. Sebab jika maknanya terus menerus tanpa berbatas waktu, maka hal ini tidak akan pernah disanggupi oleh siapapun dari makhluk Alloh.”
Langgeng dalam beramal merupakan satu anugerah besar. Anugerah itu disebabkan amal yang langgeng akan mengantarkan seseorang meraih kecintaan Alloh Subahanahu wa Ta’ala. Amal sholih yang ringan pun jika dikerjakan terus menerus akan menjadi agung nan besar serta itulah amalan yang dicintai Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Thobroni dalam kitab Mu’jamnya:

عَنْ مُعَاذِ بن جَبَلٍ، قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى؟ قَالَ:”أَنْ تَمُوتَ وَلِسَانُكَ رَطْبٌ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ”

Muadz bin Jabal rodhiallohu anhu bertanya kepada Rosululloh shollallohu alaihi wasallam, “Amalan apakah yang dicintai oleh Alloh Ta’ala?” Beliau shollallohu alaihi wasallam bersabda, “Amalan yang paling dicintai oleh Alloh adalah engkau selalu membasahi lisanmu dengan zikir pada Alloh sampai mati.”
Agama Islam memiliki kemudahan, bahkan memang sangat mudah. Jika dibandingkan dengan agama-agama lain, maka akan diketahui bahwa Islam lah yang paling mudah. Tidaklah seorang hamba mendalami dan melaksanakan ibadah dengan terlalu kuat dan meninggalkan sifat kelembutan maka dia akan dikalahkan. Sehingga sebaiknya seseorang berlaku sederhana dalam ibadah pada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
Imam Bukhori meriwayatkan hadis bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda:
سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَاغْدُوا وَرُوحُوا وَشَيْءٌ مِنَ الدُّلْجَةِ وَالْقَصْدَ الْقَصْدَ تَبْلُغُوا
“Berlakulah benar, tanpa peremehan atau melampaui batas. Jika tidak bisa melakukan perbuatan sempurna maka mendekatlah sesuai amalan rosul. Berjalanlah di sebagian kegelapan malam dan berlaku sederhanalah dalam setiap amalan niscaya kalian akan sampai pada tujuan.”
(HR. Bukhori)

Demikianlah pentignya merutinkan amalan ibadah sekalipun ibadah tersebut kategorinya sebagai ibadah yang ringan. Semoga kita semua dimudahkah oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala dalam merutinkan amal ibdah kita segingga kita meraih cinta-Nya.
Wallohu Ta’ala a’lam
Diambil dari : http://www.hasmi.org/merutinkan-ibadah-walaupun-sedikit/

Sunday, June 4, 2017

Program RCQ Romadhon


❤Punya anak sholih❤ merupakan dambaan setiap orang tua...👨‍👩‍👧‍👦 diantara cirinya :
📌Bacaan quran bagus.
📌Sholatnya Khusu'
📌wudhunya tertib
 📌 sholat jamaah
📌Mengerti dan peka dengan  pekerjaan rumah.
🏠Kami   RCQ ( Rumah Cinta Quran ) siap membantu mewujudkan semua ciri diatas...
💎ALHAMDULILLAH, DENGAN IZIN ALLOH SUBHAANAHU WATA'ALA. TELAH DIBUKA  Program RCQ Romadhon  5 -14 (10 hari ) Juni 2017 di  " RCQ. kuota untuk ( 7 Ikhwan) & ( 7 Akhwat ) dengan bebas biaya bagi dhu'afa.
🗒🔖⏰
adapun jadwal Kegiatan Harian RCQ
📌Buka bersama
📌Sholat maghrib berjamaah
📌Ba’da maghrib makan
📌Sholat isya di mesjid berjamaah
📌Sholat tarawih di mesjid berjamaah
- 21.00 – 22.00 : Holaqoh Qur’an
- 22.00 – 03.00 : Istirahat
- 03.00 – 04.00 : Qiamullail / murojaah
- 04.00 – 04.20 : Sahur
- 04.20 – 05.00 : Sholat subuh berjamaah di mesjid
- 05.00 – 06.00 : Holaqoh Tahfidz
- 06.00 – 06.10 Sholat syuruq
- 06.15 - 15:00 . Kegiatan sekolah ( jadwal khusus bagi yang liburan sekolah)
- 15.00 – 15.40 : Sholat Ashar berjamaah di mesjid
- 15.40 – 17.30 : Halaqoh quran
- 17.30 – Maghrib : Mudzakaroh dan buka bersama
📚SYARAT MASUK DAN BERKAS YANG HARUS DISIAPKAN.
1. Laki-Laki - Perempuan Muslim usia SMP - SMA.
2. COPY ijazah terakhir   dan KK                3. Foto. ukuran 4x6 (3)
4. Izin Orang tua
5. Sanggup Mentaati Tata Tertib

📅🗒WAKTU PENDAFTARAN:
Tanggal 1.s/d  4.Juni 2017

📕Materi Tes.
1. Tes bacaan al-Qur'an. Via  voice masage atau telp. Ke ust. Eko.
2. Wawancara  4 juni    10:00 - 11:30
📕Pengumuman Hasil Tes : 4 juni  2017 Pukul: 12:30 WIB
📕BELAJAR  PERDANA : senin 5 juni  2017  jam : 16 :00. InsyaAlloh.
( Datang ke RCQ dengan membawa perlengkapan mabid .diharapkan  di antar oleh orang tua )
🏡SEKRETARIAT
Rt. 1 / 4 no: 15 . Parakan jaya . Kec. Kemang. Bogor. ( samping Masjid Ummul Quro )                
Informasi dan pendaftaran.
☎ 08988590445 :
Ustadz EKO S.Pd.
☎085779266951
Ustadz Gungun Gunawan, S.Hut.
☎ 085814960804:
Ustadz Sunarya, S.Pd.I
📌Pendaftran Bisa melalui SMS atau Whatsapp 📲
Format Sms/WA pendaftaran : (Nama_ikhwan/akhwat-Asal sekolah_Usia_)
Contoh :
( Salman_ikhwan-smpit uq_14 Tahun ).
💰Infak bisa melalui:
 💳 Rekening BSM ; 703.715.7068 Atas  nama
EKO BUDI.S.QQ  INFAK SANTRI QUR'AN

جزكم الله خيراatas partisipasinya

Sunday, July 31, 2016

Kesalahan Mendahulukan Puasa Syawal Dari Qadha Puasa



Sebagian wanita salah dalam menyikapi puasa sunnah nan mulia yakni puasa Syawal. Mereka lebih semangat menyelesaikan puasa Syawal daripada menunaikan utang puasa mereka. Padahal puasa qadha’ adalah dzimmah (kewajiban) sedangkan puasa Syawal hanyalah amalan sunnah. Bagaimana sikap yang benar dalam menyikapi masalah ini?
Perlu diketahui bahwa tidak boleh mendahulukan puasa Syawal sebelum meng-qadha’ puasa atau membayar utang puasa. Seharusnya yang dilakukan adalah puasa qadha’ dahulu lalu puasa Syawal. Karena jika kita mendahulukan puasa Syawal dari qadha’ sama saja dengan mendahulukan yang sunnah dari yang wajib. Ini tidaklah tepat. Lebih-lebih lagi yang melakukannya tidak mendapatkan keutamaan puasa 6 hari di bulan Syawal sebagaimana disebutkan dalam hadits,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh” (HR. Muslim no. 1164).

Untuk mendapatkan keutamaan puasa setahun penuh, puasa Ramadhan haruslah dirampungkan secara sempurna, baru diikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal.
Selain itu, qadha’ puasa  berkaitan dengan dzimmah (kewajiban), sedangkan puasa Syawal tidaklah demikian. Dan seseorang tidak mengetahui kapankah ia masih hidup dan akan mati. Oleh karena itu, wajib mendahulukan yang wajib dari yang sunnah. Sebagaimana dalam hadits qudsi juga disebutkan bahwa amalan wajib itu lebih utama dari yang sunnah,
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ
Tidaklah hambaku mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib hingga aku mencintainya” (HR. Bukhari no. 6502)

Sa’id bin Al Musayyib berkata mengenai puasa sepuluh hari (di bulan Dzulhijjah),
لاَ يَصْلُحُ حَتَّى يَبْدَأَ بِرَمَضَانَ
Tidaklah layak melakukkannya sampai memulainya terlebih dahulu dengan mengqodho’ puasa Ramadhan.” (Diriwayatkan oleh Bukhari)

Adapun riwayat dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha– yang menyebutkan,
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ

Aku dahulu masih punya utang puasa dan aku tidak mampu melunasinya selain pada bulan Sya’ban”(HR. Bukhari no. 1950).

Aisyah menunda qadha’ puasanya ini karena kesibukan beliau dalam mengurus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh Yahya dalam Shahih Bukhari.
Semoga Allah senantiasa memberi taufik.
(*) Keterangan di atas kami sarikan dari kitab “Ahkam Maa Ba’da Ash Shiyam”, hal. 168 karya Syaikh Muhammad bin Rasyid Al Ghafiliy.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id

Saturday, July 9, 2016

Beasiswa Penuh Tahfidh Al-Qur'an Roudhotul Muhibbin Jakarta





KABAR GEMBIRA BAGI AHLUL QUR'AN
MARKAZ TAHFIDH AL-QUR'AN ROUDHOTUL MUHIBBIN JAKARTA SENEN KEMBALI MEMBUKA PENDAFTARAN
GELOMBANG KE-2
 Program beasiswa penuh (Hafal al-Qur'an 30 juz 1 tahun).
 Segera daftarkan diri anda untuk menghafal dan mendapatkan Ijazah sanad di :
 Ma'had Tahfidh al-Qur'an Roudhotul Muhibbin JAKARTA SENEN, Tahun Akademik 2016-2017 M (1437-1438 H)

SYARAT PENDAFTARAN:
- Ikhwan (laki-laki)
- Lulusan SMU atau sederajat
- Usia minimal 16 tahun
- Memiliki minat yg tinggi untuk menghafal al-Qur'an.
- Lulus tes seleksi
- Siap mentaati semua peraturan Pesantren.

 BERKAS PENDAFTARAN:
1. Fotokopi ijazah SMA/sederajat
2. Foto kopi akta lahir
3. Pas Foto 4x6 sebanyak 2 lbr
4. Foto kopi KTP
5. Surat izin belajar dari orang tua/wali
6. Surat keterangan sehat
7. SKck Yang masih belaku

TEMPAT DAN PROSEDUR PENDAFTARAN:
Online melalui :
SMS/WA dgn format:
Nama lengkap#alamat#usia#tahun kelulusan#no telp yang bisa dihubungi_
contoh:
Muhammad Yusuf#Jakarta#19 tahun#2016#0812345678.
 Kirim ke 0857-5000-60-88.
 Datang langsung ke Asrama.
Jln. Bungur besar, Gg. Masjid Nurul Mursalin, Rt. 04/04, Bungur, Senen Jakarta Pusat.
(Bisa tanya Bpk. Rusma, warung nasi samping masjid Nurul Mursalin)

 WAKTU PENDAFTARAN:
Tgl 1 - 18 Juli 2016.
TES SELEKSI :
Tanggal 19 Juli 2016.

 PENGUMUMAN HASIL SELEKSI:
Tgl 20 Juli 2016.
AWAL MASUK:
Tgl 25 Juli 2016

MATERI PENDIDIKAN :
1 Tahfidh al-Qur'an 30 Juz.
2 Tahsin Tilawah.
3 Matan Kitab Tajwid.
4 Matan Kitab Qiro'at.
5 Dasar Ilmu Qiro'ah sab'ah dan 'Asyaroh.

PENGAJAR:
  Ust. Bambang Tri Wantoro, al-Hafidh.
  Ust. Abdul Aziz al-Hafidh.
  Ust. Ustadz Abdul Qodir Jaelani, al-Hafidh.
  Ust. Zaki Mubarok, al-Hafidh.
  Ust. Ahmad Jayadi, al-Hafidh.
  Dan pengajar-pengajar lainnya.
 INFO lebih lanjut silahkan hub. CP:
Ustadz Ahmad Jayadi al-Hafidh:
087776371892.

(Sms/Tlp)
 Sekretariat Markaz Tahfidz Roudhotul Muhibbin:
0857-5000-60-88.

(Sms/WA)
 NB: kuota terbatas.
Pendidikan ini Dengan beasiswa penuh, baik dari Akomodasi, konsumsi, pendidikan dan biaya program termasuk pengambilan Ijazah sanad al-Qur'an, semua tanpa dipungut biaya.
 Jika ingin berperan dalam pendidikan yang kami selenggarakan silahkan berkontribusi akhirat melalui:
Bank BRI, cab. Jakarta Kramat, no rek:
033-50-100-1464-303.
A/N. Yayasan Permata Roudhotul Muhibbin.
(Kami tidak memiliki Rekening atas nama lembaga lain atau pribadi)
format konfirmasi
nama_alamat_wakaf/infaq/shodaqoh/zakat_Jumlah.
contoh:
Muhammad_Jakarta_wakaf_1.000.000
kirim konfirmasi ke
WA/SMS: 0857-5000-60-88
jika tidak ada konfirmasi akan dimasukkan ke Infaq Shodaqoh Untuk pengembangan "Permata (Pesantren dan Markaz Tahfidh al-Qur'an) Roudhotul Muhibbin".
InsyaAlloh Kami Juga akan membangun Masjid dan Markaz Tahfidh Di atas Tanah Wakaf seluas +_ 1.350 m2, pembangunan akan dimulai bulan syawal 1437 H InsyaAlloh.
Bagi yang berminat untuk kontribusi akhirat silahkan transfer ke rekening di atas dan konfirmasi dengan Prosedur yang telah dijelaskan.
 Lokasi Pembangunan :
Jl. Ejin, Kp. Turi, Rt.04/05, Sriamur, Tambun Utara, Bekasi.
 Jangan biarkan Informasi berharga ini, menjadikan berat Hp anda tanpa adanya manfaat, silahkan Share sebanyak2nya sebelum anda menghapusnya, insyaAlloh akan menjadi pahala jika anda niatkan Ibadah.
Jazaakumullohu khoiron, Semoga menjadi amal antum semua.


Wednesday, June 15, 2016

UNDANGAN IFTOR JAMA’I BUKA-BERSAMA DPP HASMI (Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami)




 
📢

Menejemen Kema’hadan dan Kaderisasi HASMI (MEKKAH) mengundang Anda dan seluruh kaum Muslimin untuk hadir di acara Program Dauroh Ilmiyah (PRODI) dan Ifthor Jama’i.
Menghadirkan 2 narasumber utama:
1]. Ust. Dr. Muhamad Sarbini, M.H.I (Ket DPP HASMI, Pemateri radio Fajri 99,3 FM dan Dosen STAI Al Hidayah)
2]. Ust. M. Haidaril Iltizam, M.Pd.I (DPP HASMI dan pemateri Radio Fajri 99,3 FM)
Tema PRODI:
MENUTUP RAMADHAN DENGAN TAQWA
Insya Alloh akan dilaksanakan pada:

🗓: Ahad 19 Juni 2016

⏲: 13.30 s.d. selesai

🕌: Masjid Abdurrahman Ma’had Huda Islami (kampus PPDN).

Alamat:
Komplek Yayasan Islam Al Huda Bogor. Jl. Kapten Yusuf, Gg. Purnama, RT 05/ RW 01, Ds. Sukamantri, Kec. Tamansari, Bogor.

🍛 ACARA INI GRATISS..!!
Setiap peserta wajib mendaftar via sms, dg format:
Daftar#PRODI#Nama#Kota.
Kirim ke : 0858.1074.7179.

TERBUKA UNTUK UMUM LAKI2..!!
CP: 0852-2491-6241

Acara ini terselenggara atas kerjasama MEKKAH, DDU, MHI dan Yayasan Islam Al Huda.
Bantu sebarkan…!!
Syukron..


Sumber: http://www.hasmi.org/undangan-iftor-jamai-bersama-dpp-hasmi-harakah-sunniyyah-untuk-masyarakat-islami/
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
- See more at: http://tutorial89.blogspot.com/2014/08/cara-mudah-membuat-tombol-share-di.html#sthash.naEXoN8D.dpuf