MAKALAH
Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah : Manajemen pendidikan
Dosen pengampu: M. Priyatna M.Pd.I
SUNARYA: 201121037
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM (STAI) AL-HIDAYAH KOTA BOGOR
2013 M/1434 H
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah
kepada umat ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada Nabi kita
Muhammad Saw. yang tidak ada nabi setelahnya. sebagai contoh dan panutan yang
paling baik bagi seluruh umat manusia.
Alhamdulillah
kami dapat menyusun Makalah dengan tema "Perencanaan dalam lembaga pendidikan Islam ” Walaupun kami sadari
masih banyak kekurangan yang belum bisa kami tutupi dalam pembuatannya. Dengan
adanya makalah ini mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan
terutama penyusun dan semoga makalah ini dapat menjadi pelengkap nilai dalam
mata kuliah Manajemen pendidikan.
Saran
dan masukkan sangat kami harapkan agar dapat menjadi lebih baik di masa yang
akan datang. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya. Amin.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Bogor,
24 maret 2013
Penyusun
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Para pakar menajemen mengatakan
bahwa apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan dengan benar maka
sebagian pekerjaan besar telah selesai dilaksanakan. Karena perencanaan adalah
fungsi manajemen yang menentukan secara jelas pemilihan pola-pola pengarah
untuk para pengambil keputusan dalam suatu kurun waktu tertentudan mengarah
pada tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Ketika menyusun sebuah perencanaan
dalam pendidikan Islam tidaklah dilakukan hanya untuk mencapai tujuan dunia
semata, tapi harus jauh lebih dari itu melampaui batas-batas target kehidupan
duniawi. Arahkanlah perencanaan itu juga untuk mencapai target kebahagiaan
dunia dan akhirat, sehingga kedua-duanya bisa dicapai secara seimbang.
Dalam perkembangannya lembaga
pendidikan sebagai sebuah lembaga yang bergerak dibidang non-profit oriented,
memaksa pelaksana pendidikan menggunakan teori-teori yang sebelumnya sudah
berkembang dalam dunia ekonomi. Maka tak heran ketika kita mendengar adanya
teori manajemen pendidikan, yang pada dasarnya itu diambil dari teori-teori
manajemen dalam dunia bisnis. Bukan berarti setelah meminjam teori manajemen
ekonomi sebuah lembaga pendidikan menjadi komersial, tetapi semata-mata
hanyalah digunakan sebagai landasan yang sistematis untuk mengelola sebuah
lembaga pendidikan.
B.
Rumusan
Masalah
Bertolak
dari pernyataan diatas, dalam makalah ini penulis mencoba
membahas
hal-hal yang berkaitan dengannya, yaitu:
1.
Definisi
Perencanaan
2.
Langkah-langkah
perencanaan
3.
Perencanaan
strategi
4.
Tipe
perencanaan dari segi sifat
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PERENCANAAN
Menurut Marno dan Triyo[1]
Perencanaan merupakan salah satu hal penting yang perlu dibuat untuk setiap
usaha dalam rangka mencapai suatu tujuan. Demikian pula halnya dalam pendidikan
Islam perencanaan harus dijadikan langkah pertama yang benar-benar diperhatikan
oleh para manajer dan para pengelola pendidikan Islam. Sebab perencanaan
merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan, kesalahan dalam menentukan
perencanaan pendidikan Islam akan berakibat sangat patal bagi keberlangsungan pendidikan
Islam. Bahkan Allah memberikan arahan kepada setiap orang yang beriman untuk
mendesain sebuah rencana apa yang akan dilakukan dikemudian hari, sebagaimana
Firman-Nya dalam Al Qur’an Surat Al Hasyr ayat 18
“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”[2]
Perencanaan dari sistem manajemen
lembaga pendidikan Islam merupakan langkah pertama yang harus benar-benar
diperhatikan oleh manajer dan pengelola pendidikan Islam. Sebab, sistem
perencanaan yang meliputi penentuan tujuan, sasaran dan target pendidikan Islam
harus didasarkan pada situasi dan kondisi sumberdaya yang dimiliki. Dalam
menentukan perencanaan perlu diadakan penelitian secara seksama dan akurat.
Kesalahan dalam menentukan perencanaan dalam pendidikan Islam akahn berakibat
fatal bagi kelangsuangn lembaga pendidikan Islam. Perencanaan tersebut harus
tersusun secara rapi, sistematis dan rasional agar muncul pemahaman yang cukup
mendalam terhadap perencanaan itu sendiri.
Perencanaan didefinisikan dari berbagai macam ragam
tergantung sudut pandang mana mereka melihat serta latar belakang apa yang mempengaruhi
orang tersebut dalam merumuskan definisi. Sri Minarti mengutip[3]
bahwa beberapa pakar manajemen dan juga lembaga organisasi memberikan pandangan
atau definisi terhadap manajemen itu diantaranya ialah :
a. Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk
menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan
tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz
(1984) bahwa: planning may be defined as the proses by which managerset
objective, asses the future, and develop course of action designed to
accomplish these objective.
b. T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan
(planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan
strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran
dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak
terlibat dalam fungsi ini.”
c. Menurut Prajudi Atmosudirjo perencanaan adalah
perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, bilamana, oleh siapa dan bagaimana.
d. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya menurut Bintoro Tjokro
Amidjojo (1977) adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
e. S. P. Siagian memberikan pandangan bahwa perencanaan
ialah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal
yang akan dikerjakan dimasa datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
f. Perencanaan menurut Y. Dror adalah sebagai suatu proses
penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang
yang diarahkan pada pencapaian suatu sasaran tertentu.
g. Perencanaan menurut Gaffar (1987) dapat diartikan sebagai
proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan
datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
h. Sedangkan Terry berpendapat bahwa perencanaan adalah
tindakan pemilihan fakta dan usaha menghubungkannya, serta pembuatan dan
penggunaan asumsi-asumsi menganai masa depan, dengan menggambarkanserta
memformulasikan aktivitas-aktivitas yang diusulkan, yang dianggap perlu untuk
mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
i. Menurut Banghart dan Trull perencanaan ialah awal dari
semua proses yang rasional dan mengandung optimisme yang didasarkan atas dasar
kepercayaan akan dapat mengatasi berbagai permasalahan.
j. Pernyataan Banghart dan Trull dipertegas oleh Arifin yang
mengatakan bahwa perencanaan merupakan pemikiran rasional berdasarkan
fakta-fakta dan atau pemikiran yang mendekat, sebagai persiapan untuk
tindakan-tindakan kemudian.
k. Dalam kaitannya dalam pendidikan, maka menurut rumusan
UNESCO, perencanaan pendidikan merupakan penetapan ramalan dalam menentukan
kebijaksanaan, prioritas dan biaya dari sebuah sistem pendidikan dengan melihat
realitas ekonomi dan politik, potensi sistem untuk berkembang kepentingan
negara dan pelayanan masyarakat yang tercakup dalam sitem tersebut.
Beberapa definisi tersebut dapat dianalisis dan ditarik
beberapa butir penting yang perlu dijadikan acuan dalam menyusun rencana.
Butir-butir penting itu antara lain :
a. Berhubungan dengan masa depan;
b. Seperangkat kegiatan yang dialokasikan;
c. Proses dengan prosedur yang sitematis; dan
d. Hasil serta tujuan tertentu yang ditentukan sebelumnya.
Untuk membangun kerjasama yang baik dan membuat perencanaan
yang tepat, maka diperlukan personel yang berpengalaman dan berpengetahuan
dalam bidang perencanaan agar dapat menentukan dengan tepat apa yang harus
dikerjakan. Dalam hal ini, Banghart dan Trull (1973) menjelaskan bahwa
perencanaan dalam sebuah institusi atau lembaga pendidikan merupakan kegiatan
menyeleksi kebutuhan dana, memilih dan melatih tenaga, dan menilai unjuk kerja
organisasi untuk memenuhi tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Dengan denikian,
perencanaan adalah proses penentuan sasaran, alat, tuntutan-tuntutan, taksiran,
pos-pos tujuan, pedoman dan kesepakatan (komitmen) yang menghasilkan program
pendidikan dalam pembuatan keputusan.
B. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
Karena perencanaan merupakan salah satu
dan pula paling utama dalam fungsi manajemen alangkah baiknya sebelum
melaksanakan langkah-langkah perencanaan seorang perencana (planner) hendaknya
memperhatikan dan dapat mengukur rumusan yang biasa dikenal dengan SWOT
(Strength: Kekuatan, Weaknes: Kelemahan, Opportunity: Peluang/kesempatan, dan
Treat: Hambatan). Setelah dapat mengukur segala potensi yang ada pada sebuah
lembaga maka tentunya seroang perencana akan lebih mudah menjabarkan dan
memprediksikan segala sesuatu yang akan terjadi dalam penyusunan
langkah-langkah perencanaan terutama perencanaan dalam fungsi manajerial
lembaga pendidikan Islam dan dapat mempersiapkan berbagai kemungkinan hambatan
dan kendala yang akan dihadapi.
Dalam buku panduan Gladian Pimpinan Satuan Pramuka Penegak
dan Pandega disebutkan bagaimana langkah-langkah dari sebuah perencanaan,
yaitu:
What, adalah upaya
mempertanyakan tujuan dan kegiatan yang akan dilaksanakan
Why, proses
mempertanyakan kembali mengapa atas What diambil
When, tindakan
mempertanyakan bilaman diselenggarakannya kegiatan;
Where, tindakan
mempertanyakan dimana tempat penyelenggaraannya kegiatan;
Who, tindakan
mempertanyakan siapa pelaksana/ human resources;
8 How, tindakan mempertanyakan
kemudian merencanakan dan memutuskan bagaimana metode kerja, kontrolling,
hubungan kerja struktural, biaya, pertanggungjawaban, dan penilaian.
C. PERENCANAAN STRATEGI
a.)
Tipe-tipe
perencanaan
Menurut Made pidarta[4]
ada beberapa tipe perencanaan dalam pendidikan. Pertama adalah tipe perencanaan
ditinjau dari segi waktu yang dibagi menjadi tiga yaitu perencanaan jangka
panjang, menengah, dan pendek. Kedua, tipe perencanaan ditinjau dari segi ruang
lingkupnya juga ada tiga yaitu: perencanaan makro, meso dan mikro.perencanaan
ditinjau dari segi sifatnya dibagi menjadi tipe perencanaan strategi dan operasi.
1. Tipe perencanaan dari segi waktu
Ditinjau dari segi waktu ada tiga
tipe perencanaan, yaitu perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek. Perencanaan jangka panjang minimum untuk 10 tahun, jangka menengah
diatas 1 tahun sampai 5 tahun, dan jangka pendek maksimal untuk 1 tahun.
Diindonesia perencanaan ini disamakan dengan program pelita. Jangka panjangnya
ialah sekitar 5 sampai 6 pelita yaitu sampai 25-30 tahun, sebagai rambu-rambu
unutk tinggal landas. Perencanaan jangka menengah ialah 5 tahun yaitu satu
pelita. Dan perencanaan jangka pendek adalah 1 tahun yaitu 1 tahun anggaran.
Ketiga perencanaan ini berkaitan
satu dengan yang lain . perencanaan jangka panjang menjadi induk dari kedua
tipe yang lain. Perencanaan jangka menengah menajdi sumber dari perencanaan
jangka pendek. Dengan kata lain perencanaan jangka pendek harus dijabarkan dari
perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka panjang.
2. Tipe perencanaan dari segi ruang
lingkup
Perencanaan dari segi ruang lingkup
dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu perencanaan makro, meso, dan mikro.
Perencanaan makro adalah perencanaan yang mencakup pendidikan seluruh bangsa,
sedangkan perencanan meso mencakup wilayah tertentu, dan perencanaan mikro
hanya mencakup satu lembaga pendidikan atau sekelompok kecil lembaga yang
hamper sama berdekatan tempatnya.
a. Perencanaan Mikro
Perencanaan pendidikan mikro
diterapkan dalam konteks penyusunan perencanaan sebuah lembaga pendidikan
dengan mempertimbangkan prosedurperencanaan strategis dan pertimbangan
kontekstual. Adapun perencanaan mikro dalam pendidikan antara lain :
1) Perhatian akan aspirasi internal lembaga seperti Kepala
Madrasah, dewan guru, dan lainnya serta aspirasi eksternal lembaga seperti
murid, orangtua, masyarakat, dunia kerja, pemerintah dan lainnya.
2) Visi, misi dan tujuan yang dirumuskan hruslah
merefleksikan aspirasi para stakeholdrs lembaga pendidikan Islam.
3) Perumusan bidang hasil pokok seperti perluasan,
pemerataan, mutu, relevansi, efektifitas dan efisiensi yang diartikulasikan
sebagai rumusan-rumusan yang khas untuk lembaga pendidikan.
4) Kajian lingkungan internal dan eksternal lembaga
pendidikan yang akan melahirkan sejumlah isu-isu strategis, karena itu dapat
harus dapat mengungkapkan kekuatan dan kelemahan lembaga.
5) Sasaran yang jelas menggambarkan nilai-nilai, perubahan
atau keadaan yang diinginkan oleh lembaga, maka diperlukan seorang perencana
yang mampu merumuskan strategi untuk mewujudkannya.
6) Penentuan terhadap skala priritas manajerial keuangan
secara relaistis, karena pembiayaan merupakan indikator ketetapan suatu
program.
7) Setelah rencana tersususn, maka perencanaan harus
sungguh-sungguh mengacu pada legalitas rencana, ketetapan mulai berlakunya,
kordinasi pengawasan, pelaporan dan umpan balikuntuk meningkatkan efektivitas
pencapaian sasaran dan mengkaji aspek efisiensinya.
b. Perencanaan Makro
Penyusunan perencanaan makro pda tingkat nasional mengacu
pada aspek strategis, tingkat regional di provinsi mengacu pada aspek
pencapaian kualitas, dan kabupaten/kota mengacu pada aspek pencapaian target
dalam konteks otonomi daerah. Perencanaan makro tersebut prosesnya dikembangkan
mulai dari perencanaan mikro di lembaga pendidikan sampai pada tingkat
kabupaten/kota (bottom up planning). Pada perkembangannya ia beroperasi dalam
suatu sistem perencanaan meso dan makro, yaitu sistem dan mekanisme perencanaan
tahunan terpadu, rutin dan pembangunan sesuai ruang lingkup di posisi mana
perencanaan itu dibuat dan diputuskan.
Dalam perencanaan makro biasanya digunakan variabel data dan
informasi yang bersifat makro. Dengan demikian diperlukan adanya ketelitian dan
kecermatan lebih tinggi dalam memanipulasi data dan informasi untuk merumuskan
perencanaan pada makro tingkat nasional dilihat dari aspek strategis, regional
dilihat dari aspek pencapaian kulaitas, maupun lokal dilihat dari aspek
target-target yang ditentukan sesuai alokasi anggaran yang disediakan. Dalam
manajemen lembaga pendidikan Islam perencanaan merupakan suatu proyeksi tentang
apa yang harus dilaksanakan oleh para pengelola lembaga tersebut untuk mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
D. PERENCANAAN DARI SEGI SIFAT
Menurut Made pidarta dari segi sifatnya[5],
perencanaan dapat dibagi menjadi dua yaitu perencanaan strategi dan perencanaan
operasional. Perencanaan strategi berkaitan dengan kebijakan yang diambil,
pendekatan yang dipakai, kebutuhan, misi, dan tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan perencanaan operasional berkaitan dengan usaha yang diapakai uantuk
merealisasikan perencanaan strategi atau tujuan perencanaan tersebut. Jadi satu
perencanaan pendidikan memiliki dua sifat yaitu sifat strategi dan sifat
operasional terutama untuk perencanaan jangka pendek. Untuk perencanaan panjang
hanya memiliki sifat strategi saja.
Dari uraian di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan Islam, perencanaan merupakan kunci
utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa perencanaan yang matang
aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin akan gagal.
Oleh karena itu seyogyanya kita dapat membuat perencanaan sematang mungkin agar
menemui kesuksesan yang memuaskan. Karena itu, perencanaan merupakan nadi dari
manajemen. Jadi, perencanaan adalah proses pentahapan dan pemanfaatan
sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang
kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan
efektif dalam mencapai tujuan. Sebagai fungsi manajemen, perencanaan menempati
fungsi pertama diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya
KESIMPULAN
Perencanaan memiliki peranan yang
amat penting dalam pengelolaan sebuah institusi atau lembaga terutama pada
lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan bukanlah menghailkan barang dan
jasa tetapi lembaga penidikan merupakan sebuah pabrik yang akan memproduksi generasi-generai
yang unggul dalam pretasi dan anggun dalam akhlak, apalagi dengan Lembaga yang
berlabelkan Islam sebagai pandangan dan pedoman dalam membina dan mengembangkan
peserta didik.
Manajemen Lembaga Pendidikan Islam
bukanlah hanya salah satu dari mata kuliah yang harus dipelajari secara
tekstual belaka, akan tetapi adalah untuk direalisasikan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dan semoga dengan semangat dan tekad yang kuat untuk
mencari ilmu akan menjadi motivator untuk perubahan terhadap berbagai
problematikan yang terjadi pada lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Karena memang bahwa gagal merencanakan sama dengan merencanakan gagal, sebelum
bertindak dan berproses hendaklah perlu perencanaan yang matang sehingga dapat
menghasilkan sesuatu yang memuaskan dan sampai pada tujuan yang diharapkan
secara maksimal.
Perencanaan ini meliputi perencanaan
strategik yang diukur dari berbagai sudut pandang baik itu lembaga, lingkungan
eksternal, peluang dan sebagainya yang bertujuan mampu mengelola organisasi
atau lembaga pendidikan Islam sesuai target dan mencapai sasaran. Sedangkan
perencanaan operasional merupakan langkah-langkah nyata dalam pengoperasionalan
sebuah lembaga pendidikan Islam.
PENUTUP
Demikian materi makalah “Perencanaan dalam
lembaga pendidikan islam” yang dapat kami suguhkan, semoga dengan uraian
sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya selaku penyusun dan para
pembaca yang budiman pada umumnya.
Saya mengucapkan
terima kasih kepada Ustad M. Priyatna M.Pd.I,
Dosen mata kuliah Materi Manajemen
pendidikan yang telah memberikan tugas makalah sehingga penyusun mendapat
pengalaman dan pengetahuan dalam mempelajari suatu perencanaan dalam lembaga
pendidikan Islam. Semoga dengan ini kita semua dapat meningkatkan kualitas ilmu
kita secara maksimal sehingga kita menjadi hamba Alloh yang bermanfaat dengan ijin-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pidarta, Made Prof. Dr. 2005. Perencanaan Pendidikan partisifator,
Jakarta: PT Rineka Cipta
2. Minarti,
Sri ,2011 Manajemen Sekolah, Jakarta: Ar-Ruzz Media
3. Marno,
M.Ag - Triyo supriyatno,S.Pd.,M.Ag. 2008 Manajemen dan kepimpinan
pendidikan
islam, Bandung: Pt. Refika Aditama
4. Al-Qur’an
Terjemah. 2007. Depag
[1]
[1]
Marno, M.Ag - Triyo supriyatno,S.Pd.,M.Ag, Manajemen dan kepimpinan
pendidikan islam, Bandung: Pt. Refika Aditama, 2008, hlm-13
[2]
Al-Qur’an terjemah , Depag, 2007, hlm-548
[3]
Sri Minarti, Manajemen Sekolah, Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, hal-123
[4]
Prof. Dr. made pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisifator, Jakarta :Pt
Rineka Cipta, 2005, hlm-64
[5] Prof. Dr. made pidarta, Perencanaan Pendidikan
Partisifator, Jakarta :Pt Rineka Cipta, 2005, hlm-70
very nice tradition stats, thank you for your help ............ I copy it.
ReplyDeletelengkap banget nih….”
Deletemateri pendidikan ada di bawah sini
Edhay Sport
Edhay Blogger
Edi Sudrajat (Google+)
Ok sif akhi Edi syukron :-)
DeleteOk :) Tafadhol... Akhi
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete