Sunday, October 6, 2013

Makalah perencanaan dalam lembaga pendidikan islam



MAKALAH

Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : Manajemen pendidikan
Dosen pengampu: M. Priyatna M.Pd.I

 
                                                 Disusun Oleh :


                                                    SUNARYA: 201121037
                                                   
                               
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-HIDAYAH KOTA BOGOR
2013 M/1434 H



KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada umat ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad Saw. yang tidak ada nabi setelahnya. sebagai contoh dan panutan yang paling baik bagi seluruh umat manusia.
          Alhamdulillah kami dapat menyusun Makalah dengan tema "Perencanaan dalam lembaga pendidikan Islam ” Walaupun kami sadari masih banyak kekurangan yang belum bisa kami tutupi dalam pembuatannya. Dengan adanya makalah ini mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca dan terutama penyusun dan semoga makalah ini dapat menjadi pelengkap nilai dalam mata kuliah Manajemen pendidikan.
          Saran dan masukkan sangat kami harapkan agar dapat menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amin.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.





    Bogor,  24  maret  2013
        Penyusun


PENDAHULUAN
   A.    Latar Belakang

Para pakar menajemen mengatakan bahwa apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan dengan benar maka sebagian pekerjaan besar telah selesai dilaksanakan. Karena perencanaan adalah fungsi manajemen yang menentukan secara jelas pemilihan pola-pola pengarah untuk para pengambil keputusan dalam suatu kurun waktu tertentudan mengarah pada tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Ketika menyusun sebuah perencanaan dalam pendidikan Islam tidaklah dilakukan hanya untuk mencapai tujuan dunia semata, tapi harus jauh lebih dari itu melampaui batas-batas target kehidupan duniawi. Arahkanlah perencanaan itu juga untuk mencapai target kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga kedua-duanya bisa dicapai secara seimbang.
Dalam perkembangannya lembaga pendidikan sebagai sebuah lembaga yang bergerak dibidang non-profit oriented, memaksa pelaksana pendidikan menggunakan teori-teori yang sebelumnya sudah berkembang dalam dunia ekonomi. Maka tak heran ketika kita mendengar adanya teori manajemen pendidikan, yang pada dasarnya itu diambil dari teori-teori manajemen dalam dunia bisnis. Bukan berarti setelah meminjam teori manajemen ekonomi sebuah lembaga pendidikan menjadi komersial, tetapi semata-mata hanyalah digunakan sebagai landasan yang sistematis untuk mengelola sebuah lembaga pendidikan.


     B.     Rumusan Masalah

Bertolak dari pernyataan diatas, dalam makalah ini penulis mencoba
membahas hal-hal yang berkaitan dengannya, yaitu:

1.      Definisi Perencanaan

2.      Langkah-langkah perencanaan

3.      Perencanaan strategi

4.      Tipe perencanaan dari segi sifat



BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PERENCANAAN

Menurut Marno dan Triyo[1] Perencanaan merupakan salah satu hal penting yang perlu dibuat untuk setiap usaha dalam rangka mencapai suatu tujuan. Demikian pula halnya dalam pendidikan Islam perencanaan harus dijadikan langkah pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola pendidikan Islam. Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan, kesalahan dalam menentukan perencanaan pendidikan Islam akan berakibat sangat patal bagi keberlangsungan pendidikan Islam. Bahkan Allah memberikan arahan kepada setiap orang yang beriman untuk mendesain sebuah rencana apa yang akan dilakukan dikemudian hari, sebagaimana Firman-Nya dalam Al Qur’an Surat Al Hasyr ayat 18
   
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.[2]
Perencanaan dari sistem manajemen lembaga pendidikan Islam merupakan langkah pertama yang harus benar-benar diperhatikan oleh manajer dan pengelola pendidikan Islam. Sebab, sistem perencanaan yang meliputi penentuan tujuan, sasaran dan target pendidikan Islam harus didasarkan pada situasi dan kondisi sumberdaya yang dimiliki. Dalam menentukan perencanaan perlu diadakan penelitian secara seksama dan akurat. Kesalahan dalam menentukan perencanaan dalam pendidikan Islam akahn berakibat fatal bagi kelangsuangn lembaga pendidikan Islam. Perencanaan tersebut harus tersusun secara rapi, sistematis dan rasional agar muncul pemahaman yang cukup mendalam terhadap perencanaan itu sendiri.

Perencanaan didefinisikan dari berbagai macam ragam tergantung sudut pandang mana mereka melihat serta latar belakang apa yang mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Sri Minarti mengutip[3] bahwa beberapa pakar manajemen dan juga lembaga organisasi memberikan pandangan atau definisi terhadap manajemen itu diantaranya ialah :

a. Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa: planning may be defined as the proses by which managerset objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective.
b. T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.”
c. Menurut Prajudi Atmosudirjo perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, bilamana, oleh siapa dan bagaimana.
d. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya menurut Bintoro Tjokro Amidjojo (1977) adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
e. S. P. Siagian memberikan pandangan bahwa perencanaan ialah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan dimasa datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
f. Perencanaan menurut Y. Dror adalah sebagai suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang yang diarahkan pada pencapaian suatu sasaran tertentu.
g. Perencanaan menurut Gaffar (1987) dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
h. Sedangkan Terry berpendapat bahwa perencanaan adalah tindakan pemilihan fakta dan usaha menghubungkannya, serta pembuatan dan penggunaan asumsi-asumsi menganai masa depan, dengan menggambarkanserta memformulasikan aktivitas-aktivitas yang diusulkan, yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan.
i. Menurut Banghart dan Trull perencanaan ialah awal dari semua proses yang rasional dan mengandung optimisme yang didasarkan atas dasar kepercayaan akan dapat mengatasi berbagai permasalahan.
j. Pernyataan Banghart dan Trull dipertegas oleh Arifin yang mengatakan bahwa perencanaan merupakan pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau pemikiran yang mendekat, sebagai persiapan untuk tindakan-tindakan kemudian.
k. Dalam kaitannya dalam pendidikan, maka menurut rumusan UNESCO, perencanaan pendidikan merupakan penetapan ramalan dalam menentukan kebijaksanaan, prioritas dan biaya dari sebuah sistem pendidikan dengan melihat realitas ekonomi dan politik, potensi sistem untuk berkembang kepentingan negara dan pelayanan masyarakat yang tercakup dalam sitem tersebut.
Beberapa definisi tersebut dapat dianalisis dan ditarik beberapa butir penting yang perlu dijadikan acuan dalam menyusun rencana. Butir-butir penting itu antara lain :
a. Berhubungan dengan masa depan;
b. Seperangkat kegiatan yang dialokasikan;
c. Proses dengan prosedur yang sitematis; dan
d. Hasil serta tujuan tertentu yang ditentukan sebelumnya.

Untuk membangun kerjasama yang baik dan membuat perencanaan yang tepat, maka diperlukan personel yang berpengalaman dan berpengetahuan dalam bidang perencanaan agar dapat menentukan dengan tepat apa yang harus dikerjakan. Dalam hal ini, Banghart dan Trull (1973) menjelaskan bahwa perencanaan dalam sebuah institusi atau lembaga pendidikan merupakan kegiatan menyeleksi kebutuhan dana, memilih dan melatih tenaga, dan menilai unjuk kerja organisasi untuk memenuhi tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Dengan denikian, perencanaan adalah proses penentuan sasaran, alat, tuntutan-tuntutan, taksiran, pos-pos tujuan, pedoman dan kesepakatan (komitmen) yang menghasilkan program pendidikan dalam pembuatan keputusan.

B. LANGKAH-LANGKAH  PERENCANAAN

Karena perencanaan merupakan salah satu dan pula paling utama dalam fungsi manajemen alangkah baiknya sebelum melaksanakan langkah-langkah perencanaan seorang perencana (planner) hendaknya memperhatikan dan dapat mengukur rumusan yang biasa dikenal dengan SWOT (Strength: Kekuatan, Weaknes: Kelemahan, Opportunity: Peluang/kesempatan, dan Treat: Hambatan). Setelah dapat mengukur segala potensi yang ada pada sebuah lembaga maka tentunya seroang perencana akan lebih mudah menjabarkan dan memprediksikan segala sesuatu yang akan terjadi dalam penyusunan langkah-langkah perencanaan terutama perencanaan dalam fungsi manajerial lembaga pendidikan Islam dan dapat mempersiapkan berbagai kemungkinan hambatan dan kendala yang akan dihadapi.
Dalam buku panduan Gladian Pimpinan Satuan Pramuka Penegak dan Pandega disebutkan bagaimana langkah-langkah dari sebuah perencanaan, yaitu:
 What, adalah upaya mempertanyakan tujuan dan kegiatan yang akan dilaksanakan
 Why, proses mempertanyakan kembali mengapa atas What diambil
 When, tindakan mempertanyakan bilaman diselenggarakannya kegiatan;
 Where, tindakan mempertanyakan dimana tempat penyelenggaraannya kegiatan;
 Who, tindakan mempertanyakan siapa pelaksana/ human resources;
8 How, tindakan mempertanyakan kemudian merencanakan dan memutuskan bagaimana metode kerja, kontrolling, hubungan kerja struktural, biaya, pertanggungjawaban, dan penilaian.
C.    PERENCANAAN STRATEGI

a.)    Tipe-tipe perencanaan

Menurut Made pidarta[4] ada beberapa tipe perencanaan dalam pendidikan. Pertama adalah tipe perencanaan ditinjau dari segi waktu yang dibagi menjadi tiga yaitu perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek. Kedua, tipe perencanaan ditinjau dari segi ruang lingkupnya juga ada tiga yaitu: perencanaan makro, meso dan mikro.perencanaan ditinjau dari segi sifatnya dibagi menjadi tipe perencanaan strategi dan operasi.
1.      Tipe perencanaan dari segi waktu
Ditinjau dari segi waktu ada tiga tipe perencanaan, yaitu perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang minimum untuk 10 tahun, jangka menengah diatas 1 tahun sampai 5 tahun, dan jangka pendek maksimal untuk 1 tahun. Diindonesia perencanaan ini disamakan dengan program pelita. Jangka panjangnya ialah sekitar 5 sampai 6 pelita yaitu sampai 25-30 tahun, sebagai rambu-rambu unutk tinggal landas. Perencanaan jangka menengah ialah 5 tahun yaitu satu pelita. Dan perencanaan jangka pendek adalah 1 tahun yaitu 1 tahun anggaran.
Ketiga perencanaan ini berkaitan satu dengan yang lain . perencanaan jangka panjang menjadi induk dari kedua tipe yang lain. Perencanaan jangka menengah menajdi sumber dari perencanaan jangka pendek. Dengan kata lain perencanaan jangka pendek harus dijabarkan dari perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka panjang.


2.      Tipe perencanaan dari segi ruang lingkup
Perencanaan dari segi ruang lingkup dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu perencanaan makro, meso, dan mikro. Perencanaan makro adalah perencanaan yang mencakup pendidikan seluruh bangsa, sedangkan perencanan meso mencakup wilayah tertentu, dan perencanaan mikro hanya mencakup satu lembaga pendidikan atau sekelompok kecil lembaga yang hamper sama berdekatan tempatnya.

a. Perencanaan Mikro
Perencanaan pendidikan mikro diterapkan dalam konteks penyusunan perencanaan sebuah lembaga pendidikan dengan mempertimbangkan prosedurperencanaan strategis dan pertimbangan kontekstual. Adapun perencanaan mikro dalam pendidikan antara lain :

1) Perhatian akan aspirasi internal lembaga seperti Kepala Madrasah, dewan guru, dan lainnya serta aspirasi eksternal lembaga seperti murid, orangtua, masyarakat, dunia kerja, pemerintah dan lainnya.

2) Visi, misi dan tujuan yang dirumuskan hruslah merefleksikan aspirasi para stakeholdrs lembaga pendidikan Islam.

3) Perumusan bidang hasil pokok seperti perluasan, pemerataan, mutu, relevansi, efektifitas dan efisiensi yang diartikulasikan sebagai rumusan-rumusan yang khas untuk lembaga pendidikan.
4) Kajian lingkungan internal dan eksternal lembaga pendidikan yang akan melahirkan sejumlah isu-isu strategis, karena itu dapat harus dapat mengungkapkan kekuatan dan kelemahan lembaga.

5) Sasaran yang jelas menggambarkan nilai-nilai, perubahan atau keadaan yang diinginkan oleh lembaga, maka diperlukan seorang perencana yang mampu merumuskan strategi untuk mewujudkannya.

6) Penentuan terhadap skala priritas manajerial keuangan secara relaistis, karena pembiayaan merupakan indikator ketetapan suatu program.
7) Setelah rencana tersususn, maka perencanaan harus sungguh-sungguh mengacu pada legalitas rencana, ketetapan mulai berlakunya, kordinasi pengawasan, pelaporan dan umpan balikuntuk meningkatkan efektivitas pencapaian sasaran dan mengkaji aspek efisiensinya.

b. Perencanaan Makro
Penyusunan perencanaan makro pda tingkat nasional mengacu pada aspek strategis, tingkat regional di provinsi mengacu pada aspek pencapaian kualitas, dan kabupaten/kota mengacu pada aspek pencapaian target dalam konteks otonomi daerah. Perencanaan makro tersebut prosesnya dikembangkan mulai dari perencanaan mikro di lembaga pendidikan sampai pada tingkat kabupaten/kota (bottom up planning). Pada perkembangannya ia beroperasi dalam suatu sistem perencanaan meso dan makro, yaitu sistem dan mekanisme perencanaan tahunan terpadu, rutin dan pembangunan sesuai ruang lingkup di posisi mana perencanaan itu dibuat dan diputuskan.
Dalam perencanaan makro biasanya digunakan variabel data dan informasi yang bersifat makro. Dengan demikian diperlukan adanya ketelitian dan kecermatan lebih tinggi dalam memanipulasi data dan informasi untuk merumuskan perencanaan pada makro tingkat nasional dilihat dari aspek strategis, regional dilihat dari aspek pencapaian kulaitas, maupun lokal dilihat dari aspek target-target yang ditentukan sesuai alokasi anggaran yang disediakan. Dalam manajemen lembaga pendidikan Islam perencanaan merupakan suatu proyeksi tentang apa yang harus dilaksanakan oleh para pengelola lembaga tersebut untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.


   D.     PERENCANAAN DARI SEGI SIFAT

Menurut Made pidarta dari segi sifatnya[5], perencanaan dapat dibagi menjadi dua yaitu perencanaan strategi dan perencanaan operasional. Perencanaan strategi berkaitan dengan kebijakan yang diambil, pendekatan yang dipakai, kebutuhan, misi, dan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan perencanaan operasional berkaitan dengan usaha yang diapakai uantuk merealisasikan perencanaan strategi atau tujuan perencanaan tersebut. Jadi satu perencanaan pendidikan memiliki dua sifat yaitu sifat strategi dan sifat operasional terutama untuk perencanaan jangka pendek. Untuk perencanaan panjang hanya memiliki sifat strategi saja.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan Islam, perencanaan merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa perencanaan yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin akan gagal. Oleh karena itu seyogyanya kita dapat membuat perencanaan sematang mungkin agar menemui kesuksesan yang memuaskan. Karena itu, perencanaan merupakan nadi dari manajemen. Jadi, perencanaan adalah proses pentahapan dan pemanfaatan sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Sebagai fungsi manajemen, perencanaan menempati fungsi pertama diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya

KESIMPULAN

Perencanaan memiliki peranan yang amat penting dalam pengelolaan sebuah institusi atau lembaga terutama pada lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan bukanlah menghailkan barang dan jasa tetapi lembaga penidikan merupakan sebuah pabrik yang akan memproduksi generasi-generai yang unggul dalam pretasi dan anggun dalam akhlak, apalagi dengan Lembaga yang berlabelkan Islam sebagai pandangan dan pedoman dalam membina dan mengembangkan peserta didik.
Manajemen Lembaga Pendidikan Islam bukanlah hanya salah satu dari mata kuliah yang harus dipelajari secara tekstual belaka, akan tetapi adalah untuk direalisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan semoga dengan semangat dan tekad yang kuat untuk mencari ilmu akan menjadi motivator untuk perubahan terhadap berbagai problematikan yang terjadi pada lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Karena memang bahwa gagal merencanakan sama dengan merencanakan gagal, sebelum bertindak dan berproses hendaklah perlu perencanaan yang matang sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang memuaskan dan sampai pada tujuan yang diharapkan secara maksimal.
Perencanaan ini meliputi perencanaan strategik yang diukur dari berbagai sudut pandang baik itu lembaga, lingkungan eksternal, peluang dan sebagainya yang bertujuan mampu mengelola organisasi atau lembaga pendidikan Islam sesuai target dan mencapai sasaran. Sedangkan perencanaan operasional merupakan langkah-langkah nyata dalam pengoperasionalan sebuah lembaga pendidikan Islam.



PENUTUP
Demikian materi makalah “Perencanaan dalam lembaga pendidikan islam” yang dapat kami suguhkan, semoga dengan uraian sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya selaku penyusun dan para pembaca yang budiman pada umumnya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ustad M. Priyatna M.Pd.I, Dosen  mata kuliah Materi Manajemen pendidikan yang telah memberikan tugas makalah sehingga penyusun mendapat pengalaman dan pengetahuan dalam mempelajari suatu perencanaan dalam lembaga pendidikan Islam. Semoga dengan ini kita semua dapat meningkatkan kualitas ilmu kita secara maksimal sehingga kita menjadi hamba Alloh yang bermanfaat dengan ijin-Nya.



DAFTAR PUSTAKA

1.       Pidarta, Made Prof. Dr. 2005. Perencanaan Pendidikan partisifator, Jakarta: PT Rineka Cipta
2.      Minarti, Sri ,2011 Manajemen Sekolah, Jakarta: Ar-Ruzz Media

3.      Marno, M.Ag - Triyo supriyatno,S.Pd.,M.Ag. 2008 Manajemen dan kepimpinan

            pendidikan islam, Bandung: Pt. Refika Aditama

4.      Al-Qur’an Terjemah. 2007.  Depag


[1] [1] Marno, M.Ag - Triyo supriyatno,S.Pd.,M.Ag, Manajemen dan kepimpinan pendidikan islam, Bandung: Pt. Refika Aditama, 2008, hlm-13
[2] Al-Qur’an terjemah , Depag, 2007, hlm-548
[3] Sri Minarti, Manajemen Sekolah, Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, hal-123
[4] Prof. Dr. made pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisifator, Jakarta :Pt Rineka Cipta, 2005, hlm-64
[5]  Prof. Dr. made pidarta, Perencanaan Pendidikan Partisifator, Jakarta :Pt Rineka Cipta, 2005, hlm-70

5 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
- See more at: http://tutorial89.blogspot.com/2014/08/cara-mudah-membuat-tombol-share-di.html#sthash.naEXoN8D.dpuf