“Orang yang beruntung ialah yang selalu jaga dan menanti kesempatan serta tidak membiarkannya hilang percuma.”
Sobat muda FAJRI, yuk coba kita renungin tentang masa aktif umur kita
didunia (kaya pulsa aja ya ada masa aktifnya), dan berapa lamakah umur
kita didunia saat ini? Nah inilah yang akan kita bahas diedisi kali ini
selamat membaca ya.
Sobat muda FAJRI, bro n sis… sudah sunatullah kalau kita akan
mengalami kematian dan otomatis meninggalkan dunia yang sementara ini.
Usia itu cepet banget berlalu, perjalanan pun begitu lekas berakhir dan
berujung pada kematian. Kalo kata Rasullah n, ummat akhir zaman ini
diperkirahan rata-rata umurnya cuma sekitar antara 60 tahun sampai 70
tahunnan. Lha, Bagi kita sobat muda yang sekarang umurnya udah 18 atau
20 tahun, bukan berarti masih lama hidup di dunia. Lho kok bisa? Ya bisa
aja, karena semua takdir hanya Allah l yang tahu. Mungkin besok kita
udah ga ada di sini lagi atau bahkan satu detik yang akan datang kita
akan berpisah dengan orang-orang yang kita cintai, semua itu takdir-Nya.
Bro n sis… Sobat muda FAJRI, kita gak cukup sekedar tau
tentang kematian, tapi yang lebih penting dari itu, kita pun harus
mengerti tentang Apa aja persiapan kita untuk menyambut malaikat
pencabut nyawa yang di utus Sang Kholik Penguasa jiwa dan raga kita ini?
Yuk.. kita fikir lebih jauh. Sebelah manakah timbangan amalan kita
nanti? apakah lebih banyak kebaikan atau terlalu berat pada maksiat?
Nah.. Itu semua ditentukan oleh akting kita di dunia sobat. Semua proses
yang dilakukan di dunia ini akan diberi balasan yang setimpal di
kampung akhirat. kalo kamu isi hidup ini dengan beramal Soleh dan patuh
pada syariat dan hukum Islam, maka akan kita raih kebahagiaan dunia dan
akherat. Tapi kalau kamu ngga bisa manfaatin waktu hidup di dunia
terutama masa muda kamu untuk segera beramal, maka sangat merugilah kita
sobat muda. Jadi gak bener tuh kalo ada slogan “kecil dimanja, muda kaya raya, tua foya-foya, mati masuk surga..” itu
sih ngimpi. Kalo mau sukses ya harus berusaha keras. Mau lulus ujian
nasional aja kita harus belajar giat, malah ada yang rela ngeluarin
sekian rupiah buat ikut bimbingan belajar. Eh ini mau masuk surga tapi
leha-leha, mungkin gak ya? Jawabnya Wallahu a’lam
Sobat muda FAJRI, umur adalah satu-satunya hal yang jika bertambah,
malah ia berkurang. Al-Hasan tberkata ”Wahai anak-cucu Adam, engkau
tidak lain adalah rangkaian hari. Jika satu harimu pergi, maka
berkuranglah sebagian umurmu” Pepatah mengatakan “time is money” artinya
waktu adalah uang, tapi sebenernya ungkapan ini sama sekali gak tepat,
sebab uang sebesar apapun gak akan bisa buat ngegantiin waktu yang udah
kita lewatin, walaupun semenit. Mungkin lebih tepatnya ”Waktu adalah
pedang. Bila engkau tidak memotongnya maka ia akan memotong kamu”.
Ungkapan ini sudah dikenal di masyarakat, tapi kita liat ternyata masih
banyak dari mereka yang menyia-nyiakan waktu. Seandainya orang yang
lalai itu sadar, tentulah ia melihat bahwa tetangganya telah meninggal,
temannya bahkan juga orang tuanya kembali keharibaan-Nya. Allah t telah
memperingatkan kita bahwa semua yang ada didunia ini adalah milik-Nya
sesuai dengan firman Alloh t di Qur’an Surat Hud ayat 56 yang artinya “tidak ada binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya.”
Nah sobat muda FAJRI, kamu pasti sudah tau banyak tentang kematian
dan apa yang terjadi sesudahnya, yup kematian itu adalah sesuatu yang
sudah pasti dan tidak bisa dibantah lagi kedatangannya, bahwa kita pasti
menjumpai kematian. Bukan Cuma orang Islam yang yaqin, tapi orang di
luar Islam juga sadar pasti dia akan mati suatu saat nanti. Lho kok
sama-sama yakin? Iya sama, tapi ada bedanya antara seorang mukmin dengan
kafir. Sebab kalo orang beriman yang mengingat kematian, maka pasti
dia akan banyak melakukan amal untuk bekal, inilah yang disebut orang
cerdas, tapi orang kafir tidak, dia malah memperbanyak harta dan
seolah-olah tidak akan mati. inilah yang membedakannya, sebagaimana
Abdullah bin Umarzberkata, “Ketika saya sedang bersama
Nabi, datanglah seorang lelaki Anshar. Setelah ia mengucapkan salam
kepada beliau, lalu ia bertanya. “Wahai Rasullah siapakah kaum mukmin
yang baik itu?Rasulallah SAW menjawab, “Yaitu yang paling baik
akhlaknya”. Kembali ia bertanya, “Lalu siapakah mukmin yang paling
cerdas?” Rasulullah n, menjawab yang paling banyak mengingat kematian
dan paling baik persiapannya untuk menghadapi kejadian sesudahnya.
Itulah orang yang cerdik “. Subhanallah.
Sobat muda, kita semua ingin sukses, baik dunia maupun akhirat. Dan
modal utama untuk mendapat keuntungan dunia dan akhirat itu adalah
waktu. Orang-orang yang senangnya cuma nongkrong, dan gak mau belajar,
pastilah nilai ujian atau IPK nya ‘ancur’, setelah lulus pun cari
kerja susah. Ini baru masalah dunia, belum lagi di akhirat. Makanya di
al-Qur’an Alloh mengabarkan kepada kita bahwa orang-orang kafir nanti
akan menyesal dan minta diberi kesempatan buat hidup lagi di dunia. Ya..
itulah penyesalan, dan memang penyesalan itu adanya di akhir. Padahal
umat Islam sudah memiliki pedoman hidup, yaitu al-Quran dan As-Sunnah
yang merupakan petunjuk umat manusia agar selamat dunia dan di akhirat.
Siapapun yang mengikuti nilai-nilai yang terkandung dalam al-Quran, dia
akan mendapatkan keberhasilan dunia dan derajat dalam kehidupan
akhirat. Tetapi bagaimana akhlak manusia sekarang ini? Banyak yang sudah
meninggalkan al-Quran dan as-Sunnah yang telah diwariskan oleh baginda
Tauladan yaitu Rasullah n. Makannya sekarang ini islam mengalami
kemunduran, ya salah satunya karena banyaknya generasi muda Islam yang
sudah jauh dari al-Qur’an dan as-Sunnah, kalo seandainya umat ini bisa
komitmen dengan keduanya, maka Insya Alloh ummat Islam akan hidup di
dunia dengan kemuliaan, dan di akhirat akan bahagia.
Maka dari itu, kalo selama ini kita lebih banyak leha-leha dan
buang-buang waktu, segeralah bertaubat sobat muda. Mulailah dari
sekarang kita berkarya dan kumpulkan bekal sebanyak-banyaknya, karena
apa? Yah dunia adalah ladang buat kita untuk beramal guna menghadap
kapada-Nya. Allah l berfirman di al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 197
yang artinya “Dan carilah bekal! sesungguhnya sebaik-baik bekal ialah Takwa“.
Jika kita mencari bekal untuk dunia yang fana ini, maka kitapun harus
mencari bekal untuk di akhirat sebelum menyesal yang ketika itu
penyesalan sudah tidak berlaku lagi.
Orang yang beruntung ialah yang selalu jaga dan menanti kesempatan serta tidak membiarkannya hilang percuma.
Mari sejenak sobat muda kita merenung atas umur dan semua yang telah
kita kerjakan. Dan tentang kebiasaan kita yang terbiasa mengingat
kebaikan meski kecil dan gampang lupa akan dosa yang yang kita perbuat.
Mungkin sobat muda pernah Infaq Rp. 1.000,- sebulan yang lalu bahkan
setahun yang lewat, mungkin masih kuat dalam ingatan, dimana, kapan dan
kepada siapa. Sedangkan ghibah, ngegosip, namimah, ingkar janji, dan
perilaku tercela lain yang terbiasa kita lakukan, pagi, sore bahkan
malam setiap harinya, sudah terlupakan sama sekali meskipun baru saja
terjadi.
Maka dari itu kita semua hendaknya sadar, andai saja orang lain tidak
mengetahui aib kita, tapi Allah yang Maha Mengetahui tahu semuanya
sobat. Dan inget, selalu ada malaikan yang mencatat perbuatan kita.
Nah, Ada waktu dan kesempatan tertentu saat terbaik bagi kita untuk
mengingat dan mengakui dosa dan aib diri kita, diantaranya yaitu:
Pertama, di sepertiga malam terakhir, dimana Allah Ta’ala
turun ke langit dunia. Saat tidak ada permohonan doa yang ditolak oleh
Allah sebagaimana telah dijanjikannya lewat lisan Rasullah SAW, ”Setiap
malam Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang
terakhir. Dia berfirman, Siapa yang berdoa kepadaKu akan Aku kabulkan,
siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri, dan siapa yang memohon
ampunan maka Aku ampuni. “ (HR. Bukhori dan Muslim).
Kedua, gentle dong untuk mengakui dosa dan aib diri dihadapan
Allah sebelum mengajukan permohonan di hadapan Allah. Sebagaimana
dicontohkan oleh para Nabi. Adalah Nabi Adam dan istrinya yang
diabadikan oleh Allah l dalam firman-Nya di Qur’an Surat Al-A’raf ayat
23) yang artinya “Keduanya berkata, Ya Rabb kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang
yang merugi. “
Ketiga, saat hendak berbuat kebajikan. Mengingat segala dosa
dan aib sendiri sebelum melakukan bentuk kebajikan itu dengan sempurna.
Begitu kita menjumpai kesempatan untuk berbuat baik, semestinya itu
tidak kita sia-siakan bersegeralah dan jangan menundanya sobat oke!
Sobat muda, umur dengan keterbatasannya harus digunakan setiap
menitnya untuk melakukan amal shaleh, amal yang diridhai oleh Allah l.
Karena kewajiban manusia sangat banyak, seperti : ibadah, amal saleh,
dakwah fisabilillah, mencari rezeki, mencari ilmu, berupaya menegakkan
agama Allah dan seterusnya. Menurut kata mutiara ialah sebagai berikut,
“Kewajiban lebih banyak dari waktu yang tersedia. Jika kamu
mempunyai kebutuhan, maka tunaikanlah dengan ringkas dan tolonglah
saudaramu untuk memanfaatkan waktunya. Bacalah Al-Quran, pelajari dan
dengarkanlah. Janganlah sebagian dari waktumu dibiarkan hilang dengan
percuma”. So, tidak ada kata terlambat sobat untuk merubah
kebiasaan hidup kita. Teruslah perbaiki diri kita dari segala perbuatan
tercela, jangan ditunda-tunda, karena kita tidak tahu berapa lama lagi
kita di dunia.
0 comments:
Post a Comment