Orang
yang menuntut ilmu hendaknya memasang niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu.
Sebab Rasulullah Saw. Bersabda :
“ Barang siapa mencari ilmu yang semestinya
digunakan untuk mencari ridha Allah Swt., tetapi ia mempelajarinya semata-mata
untuk mendapatkan kekayaan dunia, niscaya ia tidak akan mendapat aroma surga pada
hari kiamat “ (HR. Abu Daud )
Orang
yang menuntut ilmu hendaknya mencari ilmu yang bermanfaat. Yaitu ilmu yang
diperoleh dari Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman generasi salaf. Jangan
sampai mempelajari ilmu kalam, ilmu filsafat dan ilmu-ilmu lainnnya yang lebih
besar mudharatnya ketimbang manfaatnya.
Orang
yang menuntut ilmu hendaknya memilih guru yang baik. Yaitu orang yang dikenal religius dan jauh dari maksiat. Imam malik
pernah berkata: “Sesungguhnya Ilmu ini adalah agama. Maka perhatikanlah dari
siapa kalian mengambil agama kalian.”
Orang
yang menuntut ilmu hendaknya memandang gurunya dengan pandangan yang penuh
hormat dan respek. Sikap semacam ini akan membuat anda lebih mudah mendapatkan
manfaat darinya. Ar-Rabi’ berkata: “Aku berani minum air ketika Imam Syafi’I memandangku
karena segan kepadanya.
Orang
yang menuntut ilmu hendaknya menghindari hal-hal yang menganggu proses
belajarnya. Kecuali hal yang benar-benar dibutuhkan. Sebab, ilmu tidak akan
memberikan sebagian dirinya sebelum anda memberikan seluruh perhatian anda
kepadanya.
Orang
yang menuntut ilmu hendaknya tidak mengeraskan suara-suaranya secara berlebihan
kecuali bila dianggap perlu. Dan juga hendaknya tidak bermain-main dengan
tangannya, serta tidak menoleh ke kanan dan k ekiri kecuali ada kepentingan
yang mendesak.
Orang
yang menuntut ilmu hendaknya menemui gurunya dalam kondisi yang sempurna, suci
(dari hadats dan najis), dan memegang teguh adab-adab agama, bail lahiriyah
maupun batiniyah. Seperti membersihkan diri dari kotoran, membersihkan bulu
ketiak, menghilangkan bau yang tidak sedap.
Orang
yang menuntu ilmu harus mengamalkan ilmu yang dia pelajari. Ada yang berkata: “
Ilmu itu membisikkan pesan agar diamalkan. Jika diamalkan, ia akan bertahan.
Dan jika tidak, ia akan pergi.” Salah satu bentuk pengamalan ilmu adalah
mengajrkannya kepada orang lain. Mudah-mudahan Allah Swt. Berkenan membimbing
kita menjadi orang yang taat kepada-Nya, berjalan di jalan yang benar dan
menggapai derajat yang setinggi-tingginya.
Sumber : " Pendidikan Berbasis Metode Ahlus Sunnah Wal Jamaah " ( Syaikh Ahmad Farid )
Sumber : " Pendidikan Berbasis Metode Ahlus Sunnah Wal Jamaah " ( Syaikh Ahmad Farid )
0 comments:
Post a Comment