BAB SYARAT-SYARAT DAN YANG DILARANG DIPERJUAL-BELIKAN
|
بَابُ شُرُوطِهِ وَمَا
نُهِيَ عَنْهُ مِنْه
|
|
|
Hadits No. 800
|
|
|
Dari Rifa'ah Ibnu Rafi' bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam pernah ditanya: Pekerjaan apakah yang paling baik?. Beliau bersabda:
"Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap jual-beli yang
bersih." Riwayat al-Bazzar. Hadits shahih menurut Hakim.
|
|
َعَنْ رِفَاعَةَ بْنِ
رَافِعٍ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم سُئِلَ: أَيُّ
اَلْكَسْبِ أَطْيَبُ? قَالَ: ( عَمَلُ اَلرَّجُلِ بِيَدِهِ, وَكُلُّ بَيْعٍ
مَبْرُورٍ ) رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ، وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ.
|
|
|
|
Hadits No. 801
|
|
|
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa ia
mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda di Mekkah pada
tahun penaklukan kota itu: "Sesungguhnya Allah melarang jual-beli
minuman keras, bangkai, babi dan berhala." Ada orang bertanya: Wahai
Rasulullah, bagaimana pendapat baginda tentang lemak bangkai karena ia
digunakan untuk mengecat perahu, meminyaki kulit dan orang-orang
menggunakannya untuk menyalakan lampu?. Beliau bersabda: "Tidak, ia
haram." Kemudian setelah itu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bersabda: "Allah melaknat orang-orang Yahudi, karena ketika Allah
mengharamkan atas mereka (jual-beli) lemak bangkai mereka memprosesnya dan
menjualnya, lalu mereka memakan hasilnya." Muttafaq Alaihi.
|
|
َوَعَنْ جَابِرِ بْنِ
عَبْدِ اَللَّهِ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-; أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم يَقُولُ عَامَ اَلْفَتْحِ, وَهُوَ بِمَكَّةَ: ( إِنَّ
اَللَّهَ وَرَسُولَهُ حَرَّمَ بَيْعَ اَلْخَمْرِ, وَالْمَيْتَةِ,
وَالْخِنْزِيرِ, وَالْأَصْنَام فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ ! أَرَأَيْتَ
شُحُومَ اَلْمَيْتَةِ, فَإِنَّهُ تُطْلَى بِهَا اَلسُّفُنُ, وَتُدْهَنُ بِهَا
اَلْجُلُودُ, وَيَسْتَصْبِحُ بِهَا اَلنَّاسُ? فَقَالَ: لَا هُوَ حَرَامٌ ,
ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم عِنْدَ ذَلِكَ: قَاتَلَ
اَللَّهُ اَلْيَهُودَ, إِنَّ اَللَّهَ لَمَّا حَرَّمَ عَلَيْهِمْ شُحُومَهَا جَمَلُوهُ,
ثُمَّ بَاعُوهُ, فَأَكَلُوا ثَمَنَهُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
|
|
|
|
Hadits No. 802
|
|
|
Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku mendengar
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila dua orang
yang berjual beli berselisih, sedang di antara mereka tidak ada keterangan
yang jelas, maka perkataan yang benar ialah apa yang dikatakan oleh pemilik
barang atau mereka membatalkan transaksi." Riwayat Imam Lima. Hadits
shahih menurut Hakim.
|
|
َوَعَنْ اِبْنِ
مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
يَقُولُ: ( إِذَا اِخْتَلَفَ اَلْمُتَبَايِعَانِ لَيْسَ بَيْنَهُمَا
بَيِّنَةٌ, فَالْقَوْلُ مَا يَقُولُ رَبُّ اَلسِّلْعَةِ أَوْ يَتَتَارَكَانِ
) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
|
|
|
|
Hadits No. 803
|
|
|
Dari Abu Mas'ud al-Anshory Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang mengambil uang penjualan
anjing, uang pelacuran, dan upah pertenungan. Muttafaq Alaihi.
|
|
َوَعَنْ أَبِي
مَسْعُودٍ رضي الله عنه ( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى
عَنْ ثَمَنِ اَلْكَلْبِ, وَمَهْرِ الْبَغِيِّ, وَحُلْوَانِ اَلْكَاهِنِ
) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
|
|
|
|
Hadits No. 804
|
|
|
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa ia
menumpang untanya yang sudah lemah dan ia ingin membiarkannya. Ia berkata:
Aku bertemu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, lalu beliau berdoa untukku
dan memukul untaku. Kemudian unta itu berjalan tidak seperti biasanya. Lalu
beliau bersabda: "Juallah ia padaku dengan satu uqiyyah." Aku
berkata: Tidak. Beliau bersabda lagi: "Juallah ia padaku." Lalu
aku menjualnya dengan satu uqiyyah, namun dengan syarat aku membawanya
dahulu pada keluargaku. Setelah aku melakukannya aku datang pada beliau
dengan unta itu dan beliau membayar harganya kepadaku. Kemudian aku pulang
dan beliau mengirim seseorang membuntutiku. Lalu beliau bersabda:
"Apakah engkau mengira aku menawarmu untuk mengambil untamu? Ambillah
untamu dan uangmu, ia hadiah untukmu." Muttafaq Alaihi. Susunan
kalimat ini menurut riwayat Muslim.
|
|
َوَعَنْ جَابِرِ بْنِ
عَبْدِ اَللَّهِ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-; ( أَنَّهُ كَانَ ] يَسِيرُ [ عَلَى جَمَلٍ لَهُ
أَعْيَا. فَأَرَادَ أَنْ يُسَيِّبَهُ. قَالَ: فَلَحِقَنِي اَلنَّبِيُّ صلى
الله عليه وسلم فَدَعَا لِي, وَضَرَبَهُ، فَسَارَ سَيْراً لَمْ يَسِرْ
مِثْلَهُ, قَالَ: بِعْنِيهِ بِوُقِيَّةٍ قُلْتُ: لَا. ثُمَّ قَالَ: بِعْنِيهِ
فَبِعْتُهُ بِوُقِيَّةٍ, وَاشْتَرَطْتُ حُمْلَانَهُ إِلَى أَهْلِي, فَلَمَّا
بَلَغْتُ أَتَيْتُهُ بِالْجَمَلِ, فَنَقَدَنِي ثَمَنَهُ, ثُمَّ رَجَعْتُ
فَأَرْسَلَ فِي أَثَرِي. فَقَالَ: أَتُرَانِي مَاكَسْتُكَ لِآخُذَ جَمَلَكَ?
خُذْ جَمَلَكَ وَدَرَاهِمَكَ. فَهُوَ لَكْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ ,
وَهَذَا اَلسِّيَاقُ لِمُسْلِمٍ
|
|
|
|
Hadits No. 805
|
|
|
Dia berkata: Seseorang di antara kami berwasiat memerdekakan
seorang budak miliknya setelah ia meninggal dunia, padahal ia tidak
memiliki harta selain budak tersebut. Lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam memanggil budak itu dan menjualnya. Muttafaq Alaihi.
|
|
َوَعَنْهُ قَالَ: (
أَعْتَقَ رَجُلٌ مِنَّا عَبْداً لَهُ عَنْ دُبُرٍ لَمْ يَكُنْ لَهُ مَالٌ
غَيْرُهُ. فَدَعَا بِهِ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَبَاعَهُ )
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
|
|
|
|
Hadits No. 806
|
|
|
Dari Maimunah istri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bahwa
ada seekor tikus yang jatuh ke dalam samin (sejenis mentega), lalu mati.
Kemudian hal itu ditanyakan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan
beliau menjawab: "Buanglah tikus dan samin yang ada di sekitarnya, dan
makanlah (samin yang tersisa)." Riwayat Bukhari. Ahmad dan Nasa'i
menambahkan: Dalam samin yang beku.
|
|
َوَعَنْ مَيْمُونَةَ
زَوْجِ اَلنَّبِيِّ -صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, وَرَضِيَ عَنْهَا-;
( أَنَّ فَأْرَةً وَقَعَتْ فِي سَمْنٍ, فَمَاتَتْ فِيهِ, فَسُئِلَ اَلنَّبِيُّ
صلى الله عليه وسلم عَنْهَا. فَقَالَ: أَلْقُوهَا وَمَا حَوْلَهَا, وَكُلُوهُ
) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ وَزَادَ أَحْمَدُ. وَالنَّسَائِيُّ: فِي
سَمْنٍ جَامِدٍ
|
|
|
|
|
|
Sumber : Bulughul Maram
0 comments:
Post a Comment