Nama memiliki pengaruh penting
dalam membangun kepribadian, cara hidup, bahkan lingkungan.
Ketika Nabi -shalallahu
alaihi wasallam- tiba di Kota Madinah, kota Madinah masih bernama Yatsrib.
Beliau menggantinya dengan nama Thoibah atau Madinah. Keduanya
menunjukkan makna nama yang baik. Nama yang baik itu sendiri pada dasarnya
menjadi sumber pengharapan yang baik. Karena itu, sudah seharusnya kedua orang
tua memilih nama yang baik, hingga menjadi penginspirasi kebaikan bagi anak.
* * *
Contoh Praktis Dan Kisah-Kisah
Pentingnya Memilih Nama Dalam Membangun Kepribadian Anak
a.
Sisi positif nama baik.
Abdurrahman Ibn Auf berkata:
“Dahulu namaku Abdu Amr
(artinya budak Amr). Ketika memeluk Islam Rasulullah -shalallahu alaihi
wasallam- menamaiku Abdurrahman (artinya hamba Allah Yang Maha Pengasih)[1]
Diriwayatkan bahwa Abdurrahman
menjual tanahnya. Hasilnya dibagikan kepada orang fakir dari bani Zahroh, Muhajirin dan Ummul Mukminin (istri-istri
Nabi). Al-Musawar berkata:
'Aku mendatangi Aisyah untuk menyerahkan
pemberian itu.'
Aisyah -radiallahu'anha- bertanya:
'Siapa yang mengirimkan ini?'
'Abdurrahman Ibn Auf.' Jawabku.
Aisyah -radiallahu'anha- berkata:
'Aku mendengar Rasulullah -shalallahu alaihi
wasallam- bersabda:
((لا يحنو عليكنَّ بعدي إلا الصابرون))
‘Tidaklah
berempati kepada kalian setelahku selain Sôbirun (para penyabar).’”[2]
Nama Abdurrahman diserap dari
kata [ar-rahman] yang diambil dari sifat kasih. Nabi -shalallahu alaihi
wasallam- mendapati pada diri lelaki ini sifat kasih dan sayang sehingga
beliau menamainya Abdurrahman.
0 comments:
Post a Comment