Wednesday, July 3, 2013

Kemuliaan Ramadhan



“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, Alloh mewajibkan puasa atas kalian di dalamnya. Pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka Jahim ditutup, setan-setan dibelenggu dan di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang diharamkan mendapatkan kebaikan malam itu, maka ia telah diharamkan.” (HR. Ahmad, dishahihkan al-Arna’uth)
 
Keutamaan Bulan Ramadhan

“(Beberapa hari yang ditentukan itu adalah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)....” (QS. al-Baqarah [2]: 185)

Terbukanya Pintu Surga dan
Tertutupnya Pintu Neraka

Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Semenjak malam pertama bulan Ramadhan setan-setan dan jin yang durhaka dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tiada satupun pintu yang terbuka dan ada penyeru yang berseru, ‘Wahai pencari kebaikan, kemarilah. Wahai pencari keburukan, kembalilah’.” (HR. Tirmidzi, dishahihkan al-Albani)
 
Bulan Pengampunan Dosa dan
Pembebasan dari Neraka

      Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Alloh) maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
      “Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Alloh), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)


Kesempatan Menjadi Kekasih Alloh

Seorang laki-laki datang kepada Rosululloh  seraya berkata, “Wahai Rosululloh, bagaimana pendapatmu bila saya bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Alloh dan bahwa engkau adalah utusan Alloh, saya juga mendirikan shalat lima waktu, menunaikan zakat, berpuasa dan bangun malam di bulan Ramadhan, termasuk golongan siapakah saya?”. Beliau bersabda, “Termasuk golongan orang-orang yang jujur (shiddiq) dan syahid.” (HR. Ibnu Hibban, dishahihkan al-Albani)


Pembebasan dari Neraka di Setiap Malamnya

Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Alloh mempunyai hamba-hamba yang dibebaskan (dari neraka) pada setiap kali waktu berbuka.” (HR. Ahmad, dishahihkan al-Albani) 

Bulan Terkabulnya Doa

Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Alloh mempunyai hamba-hamba yang dibebaskan (dari neraka) setiap hari dan setiap malam, masing-masing hamba itu memiliki doa yang dikabulkan.” (HR. Ahmad, dishahihkan al-Albani)
 
Puasa Memberi Syafaat Kepada Pelakunya

Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Puasa dan al-Qur’an memberi syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Robbku, aku telah menahannya dari makan dan syahwat pada siang hari, maka berikanlah syafaat kepadaku untuknya.’ al-Qur’an berkata, ‘Wahai Robbku, aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka berikanlah syafaat kepadaku untuknya.’ Lantas keduanya memberi syafaat kepada hamba tersebut.” (HR. Ahmad, dishahihkan al-Albani)
 

Mendapatkan Kegembiraan Dunia-Akhirat

Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, yaitu: (1) ketika berbuka ia gembira karena berbukanya; dan (2) ketika menghadap Robbnya ia bergembira dengan puasanya.” (HR. Al-Bukhari)
 
Meraih Syafaat al-Qur’an

Ibnu Rajab  juga membawakan sebuah hadits:
            ...Rosululloh  adalah manusia yang paling dermawan, sedangkan pada bulan Ramadhan, ketika Jibril menemuinya, beliau menjadi lebih dermawan lagi. Adapun Jibril selalu menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mengajarinya al-Qur’an. Adalah Rosululloh , ketika Jibril menemuinya, lebih dermawan dari angin yang berhembus.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
 
Menghidupkan Malam-Malam Ramadhan

Pada suatu malam bulan Ramadhan, Rosululloh  pernah keluar, lalu beliau  melihat orang-orang mengerjakan shalat di salah satu sudut masjid. Beliau bertanya, ‘Apa yang mereka lakukan?’, seorang sahabat berkata, ‘Wahai Rosululloh, mereka itu adalah orang-orang yang tidak memiliki hafalan al-Qur’an. Ubay bin Ka’ab membacakan kepada mereka dan ia menjadi imam dalam shalat mereka.” Beliau bersabda, ‘Sungguh baik apa yang mereka lakukan.’ Atau ‘sungguh tepat apa yang mereka lakukan.’ Beliau tidak keberatan terhadap apa yang telah mereka lakukan itu.” (HR. al-Baihaqi, dishahihkan al-Albani)
 
Hikmah dan keutamaan shalat malam dan tarawih di bulan Ramadhan
 
  1. Shalat malam sebab datangnya ampunan.
  2. Berhak menyandang nama shiddiqin dan syuhada.
  3. Shalat malam bersama imam dicatat sebagai shalat semalam suntuk.
  4. Pilihlah sendiri sebutan untuk dirimu di sisi Alloh Subhanahu wa Ta’ala.
  5. Shalat malam identitas kemuliaan seorang Mukmin.
  6. Meniti kafilah orang-orang shaleh.
  7. Shalat malam adalah pendekatan seorang hamba kepada Robbnya.
  8. Perlindungan dari dosa.
Keutamaan Shalat Tarawih Berjama’ah
 
Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, “Jika seseorang mengerjakan shalat bersama imam hingga ia selesai (bubar), maka terhitung baginya sebagai shalat (satu) malam.” (HR. Ahmad, dishahihkan al-Albani)
 
Kaum Wanita Shalat Tarawih Berjama’ah
 
      Kaum wanita boleh mengikuti shalat tarawih berjamaah pada bulan Ramadhan jika mereka memperhatikan adab-adab keluar rumah berdasarkan syariat.
      Jika mereka tidak mampu seperti itu, shalat mereka di rumah adalah lebih utama dan seorang laki-laki di antara keluarga mereka dapat menjadi imam shalat bagi mereka di rumah. 

Keutamaan I’tikaf

Rosululloh Shallallahu Alaihi wa Sallam memberi teladan dalam syariat i’tikaf karena dalam hati manusia ada kekusutan, kefakiran dan kerusakan yang tidak bisa diatasi, kecuali dengan menghadapkan diri kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala

Mencari Lailatul Qadar

Abu Hurairah  mengatakan bahwa Rosululloh  bersabda:“(Waktu datangnya) Lailatul Qadar diperlihatkan kepadaku. Kemudian salah seorang keluargaku telah membuyarkan konsentrasiku, (sehingga) aku pun lupa darinya, maka carilah ia pada sepuluh (malam) terakhir.” (HR. Muslim)
 
Mencari Lailatul Qadar
 
      Malam Lailatul Qadar dapat dilihat dari tanda-tandanya, di antaranya adalah bahwa malam itu tidak dingin, tidak pula panas dan matahari pada hari itu terbit tanpa sinar yang menyilaukan pandangan mata.
      “Lailatul Qadar adalah malam yang kondusif, cerah, tidak panas, tidak pula dingin, pada paginya cahaya matahari menjadi lemah dan berwarna merah.” (HR. ath-Thayalisi, dishahihkan al-Albani)


0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
- See more at: http://tutorial89.blogspot.com/2014/08/cara-mudah-membuat-tombol-share-di.html#sthash.naEXoN8D.dpuf