1. Ukhuwah Islamiyah adalah nikmat Allah, anugerah
suci, dan pancaran cahaya rabbani yang Allah persembahkan untuk hamba-hamba-Nya
yang ikhlas dan pilihan.
Allah
berfirman,
“Wahai kaum mukmin, teguhkanlah diri kalian dalam
melaksanakan Islam secara utuh. Janganlah kalian mengambil sebagian syari’at,
tetapi meninggalkan sebagian lainnya. Ingatlah nikmat Allah kepada kalian.
Ketika kalian masih kafir pada jaman jahiliyah kalian bermusuhan, kemudian
Allah satukan hati kalian dengan Islam, sehingga kalian menjadi bersaudara
karena Islam. Pada jaman jahiliyah kalian mengalami masa kerusakan moral, lalu
Allah selamatkan kalian dari kerusakan moral itu. Demikianlah Allah menjelaskan
syari’at-Nya kepada kalian supaya kalian memperoleh petunjuk untuk hidup
bersaudara.“
(QS Ali Imran 3: 103)
2. Ukhuwah adalah pemberian Allah.
Allah
Ta’ala berfirman:
“…Wahai Muhammad, sekiranya kamu membelanjakan semua
kekayaan yang ada di bumi ini untuk menyatukan hati kaum mukmin, niscaya kamu
tidak akan dapat menyatukan hati mereka. Akan tetapi Allah lah yang menyatukan
hati mereka.…” (QS.
Al-Anfal, 8: 63)
“…Ingatlah nikmat Allah kepada kalian. Ketika kalian masih
kafir pada jaman jahiliyah kalian bermusuhan...” (QS. Ali Imran, 3: 103)
3. Ukhuwah adalah kelembutan, cinta, dan kasih sayang
Rasulullah
SAW bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي
تَوَادِّهِمْ ، وَتَرَاحُمِهِمْ ، وَتَعَاطُفِهِمْ ، مَثَلُ الْجَسَدِ ؛ إِذَا
اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
.
“Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam
kelembutan dan kasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang
merasa sakit, maka seluruh bagian tubuh lainnya turut merasakannya.” [HR. Muslim]
4. Ukhuwah
juga membangun umat yang kokoh.
Ia
adalah bangunan maknawi yang mampu menyatukan masyarakat manapun. Ia lebih kuat
dari bangunan materi, yang suatu saat bisa saja hancur diterpa badai atau
ditelan masa. Sedangkan bangunan ukhuwah Islamiyah akat tetap kokoh.
Rasulullah
SAW bersabda,
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ
كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا .
“Mukmin satu sama lainnya bagaikan bangunan yang sebagiannya
mengokohkan bagian lainnya.” [HR. Bukhari]
5. Ukhuwan
tak bisa dibeli dengan uang atau sekedar kata-kata. Tapi ia diperoleh dari
penyatuan antara jiwa dan jiwa, ikatan hati dan hati.
Dan
ukhuwah merupakan karakteristik istimewa dari seorang mukmin yang shalih.
Rasulullah SAW bersabda,
الْمُؤْمِنُ آلِفٌ مَأْلُوفٌ ، وَلَا
خَيْرَ فِيمَنْ لَا يَأْلَفُ وَلَا يُؤْلَفُ .
“Seorang mukmin itu hidup rukun. Tak ada kebaikan bagi yang
tidak hidup rukun dan harmonis.”
6. Dan
ukhuwah Islamiyah ini diikat oleh iman dan taqwa. Iman juga diikat dengan
ukhuwah.
Allah
Ta’ala berfirman,
orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” [QS. Al-Hujurat 49: 10]
Artinya,
mukmin itu pasti bersaudara. Dan tidak ada persaudaraan kecuali dengan
keimanan. Jika Anda melihat ada yang bersaudara bukan karena iman, maka
ketahuilah itu adalah persaudaraan dusta. Tidak memiliki akar dan tidak
memiliki buah. Jika Anda melihat iman tanpa persaudaraan, maka itu adalah iman
yang tidak sempurna, belum mencapai derajat yang diinginkan, bahkan bisa
berakhir dengan permusuhan. Allah berfirman,
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh
sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” [QS. Al-Zukhruf: 67]
0 comments:
Post a Comment