Adab Dan Sunah Puasa Ramadhan
﴿ آداب وسنن الصيام في رمضان ﴾
] Indonesia –
Indonesian – [ إندونيسي
Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah
Terjemah : Syafar Abu Difa
Editor : Eko
Haryanto Abu Ziyad
2010 -
1431
﴿
آداب وسنن الصيام في رمضان ﴾
« باللغة الإندونيسية »
محمد بن شامي مطاعن شيبة
ترجمة: شفر أبو دفاع
مراجعة: إيكو هاريانتو أبو زياد
Islamhouse.com
2010 -
1431
Adab Dan Sunah Puasa Ramadhan
Segala
puji bagai Allah. Salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi terakhir,
Nabi kita Muhammad, keluarganya, para sahabat dan siapa saja yang mengambil
petunjuknya hingga hari kiamat.
Adapun selanjutnya:
Wahai saudaraku
Muslim, sesungguhnya puasa memiliki adab-adab yang disunahkan beradab
dengannya, maka itu beradablah wahai saudaraku. Di antara adab tersebut:
1. Makan sahur. Sahurlah saudaraku
Muslim untuk puasamu. Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
))تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً((
“Makan
sahurlah, sesungguhnya pada makan sahur itu ada berkah.”
[HR.
Syaikhân (al-Bukhari dan Muslim)]
Dan
sabdanya -shalallahu alaihi wasallam-:
))فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ
السَّحَرِ((
“Pemisah/pembeda antara puasa kita dan puasa ahli
kitab adalah makan sahur.”
[HR. Muslim]
Di antara makanan sahur yang utama adalah kurma.
Dalam hadits Abu Hurairah -radiallahu'anhu- Nabi -shalallahu alaihi
wasallam- bersabda:
))نِعْمَ سَحُورُ الْمُؤْمِنِ التَّمْرُ((
“Sebaik-baik makanan sahur orang beriman adalah
kurma.”
[HR. Abu Dawud. Hadits sahih]
Sabda Nabi -shalallahu alaihi wasallam-:
))إن الله وملائكته يصلون على المتسحرين((
“Allah dan malaikat bersalawat kepada mereka yang
makan sahur.”
[HR. Ibnu Hibban. Hadits hasan]
Berusahalah saudaraku untuk makan sahur, sekalipun
dengan seteguk air. Jangan meninggalkan makan sahur. Nabi -shalallahu alaihi
wasallam- bersabda:
))أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ
جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ
عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ((
“Makan sahur berkah, jangan kalian meninggalkannya
sekalipun salah seorang dari kalian hanya meminum seteguk air, sesungguhnya
Allah -azzawajalla- dan para malaikat bersalawat kepada mereka yang makan
sahur.”
[HR. Ahmad. Hadits hasan]
2. Disunahkan
mengakhirkan sahur. Mengakhirkannya hingga dekat waktu terbit fajar.
Dalam hadits Anas -radiallahu'anhu- :
“Nabi -shalallahu alaihi wasallam- dan Zaid
Ibn Tsabit makan sahur. Setelah selesai Nabi -shalallahu alaihi wasallam- berdiri
dan pergi melakukan shalat.”
Kami bertanya kepada Anas: “Berapa lama jarak
antara makan sahur dengan shalat.”
“Jaraknya selama bacaan 50 ayat.” Jawab Zaid.
[HR. Al-Bukhari]
Tetapi berhati-hatilah jangan sampai makan dan
minum atau melakukan apapun yang membatalkan puasa setelah terbit fajar.
3. Disunahkan kepadamu, saudaraku muslim, menyegerakan
berbuka puasa jika matahari telah tenggelam, sebagaimana sabda -shalallahu
alaihi wasallam- :
))لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ((
“Manusia senantiasa dalam keadaan baik selama
menyegerakan berbuka puasa.”
[HR. As-Syaikhân (al-Bukhari dan Muslim)]
4. Disunahkan
berbuka sebelum shalat magrib. Berbuka dengan kurma mengkal, jika tidak ada dengan
kurma masak, jika tidak ada dengan beberapa teguk air, jika tidak ada dengan
makanan apapun atau minuman apa saja yang halal. Sebagaimana yang dikatakan
Anas -radiallahu'anhu- :
))كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ع يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ
فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا
حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ((
“Dahulu Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam-
berbuka dengan ruthab (kurma mengkal) sebelum shalat, jika
tidak ada ruthab dengan tamr (kurma masak), jika tidak ada
meminum beberapa teguk air.”
[HR. Ahmad, Abu Dawud dan at-Turmudzi. Hadits
hasan]
5. Orang
yang berpuasa doanya tidak ditolak. Berdoalah saudaraku muslim
dengan apa yang engkau sukai dari kebaikan dunia dan akhirat. Hendaknya doamu
kau panjatkan hingga engkau berbuka. Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda:
))ثلاث دعوات لا ترد : دعوة الوالد لولده و دعوة الصائم و دعوة
المسافر((
“Ada tiga doa yang tidak tertolak: doa orang tua
kepada anaknya, doa orang yang puasa dan doa musafir (orang yang dalam
perjalanan).”
[HR. Al-Baihaqi dalam sunannya. Hadits sahih]
6. Disunnahkah
ketika berbuka mengucapkan sebagaimana yang terdapat di dalam hadits Ibnu Umar -radiallahu'anhu-
yang menyebutkan “Dahulu Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- jika
buka puasa mengucapkan:
))ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ
شَاءَ اللَّهُ((
[Dzahabazzoma u wabtalatil urûqu wa tsabatal ajru
insya allah]
“Hilang rasa dahaga, urat-urat kembali basah dan
pahala ditetapkan dengan kehendak Allah.”
[HR. Abu Dawud. Hadits hasan]
7. Dari
Abu Hurairah -radiallahu'anhu- bahwa Nabi -shalallahu alaihi
wasallam- bertanya:
))مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً
قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ
الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَا قَالَ
فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا
اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ((
“Siapa
yang pagi ini berpuasa?”
“Saya.”
Jawab Abu Bakar -radiallahu'anhu-.
“Siapa
yang hari ini mengiringi jenazah?” Tanya beliau lagi.
“Saya.”
Jawab Abu Bakar -radiallahu'anhu-.
“Siapa
yang hari ini memberi makan orang miskin?” Tanya beliau lagi.
“Saya.”
Jawab Abu Bakar -radiallahu'anhu-.
“Siapa
yang hari ini menjenguk orang sakit?” Tanya beliau lagi.
“Saya.”
Jawab Abu Bakar -radiallahu'anhu-.
Nabi
bersabda: “Tidaklah semua itu terkumpul pada seseorang melainkan masuk
surga.”
Jika
dimudahkan bagimu merealisasikan empat perkara tersebut, itu merupakan kebaikan
yang besar. Semoga Allah memudahkanmu melaksanakannya.
Diambil dari: http://islamhouse.com/id/articles/320942/
0 comments:
Post a Comment