Seseorang yang imannya kuat, kokoh dan terus teguh dalam
Islam, maka akan sukar diganggu setan.
Sebagaimana yang terjadi pada ‘Umar bin Khottob. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah berkata pada ‘Umar bin Khottob,
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَخَافُ مِنْكَ يَا عُمَرُ إِنِّى كُنْتُ
جَالِسًا وَهِىَ تَضْرِبُ فَدَخَلَ أَبُو بَكْرٍ وَهِىَ تَضْرِبُ ثُمَّ دَخَلَ
عَلِىٌّ وَهِىَ تَضْرِبُ ثُمَّ دَخَلَ عُثْمَانُ وَهِىَ تَضْرِبُ فَلَمَّا
دَخَلْتَ أَنْتَ يَا عُمَرُ أَلْقَتِ الدُّفَّ
“Sesungguhnya setan benar-benar takut padamu wahai Umar.
Tatkala aku duduk budak wanita itu memukul rebana, lalu masuk Abu Bakar, ‘Ali
dan Utsman, dia masih memukul rebana, tatkala dirimu yang datang budak wanita
itu melemparkan rebananya.” (HR. Tirmidzi no. 3690. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda,
إِنِّى لأَنْظُرُ إِلَى شَيَاطِينِ الإِنْسِ وَالْجِنِّ قَدْ
فَرُّوا مِنْ عُمَرَ
“Sungguh aku melihat setan dari kalangan manusia dan jin
lari dari ‘Umar.” (HR. Tirmidzi no. 3691. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa sanad hadits ini hasan).
Juga beliau berkata pada ‘Umar,
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ مَا لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ قَطُّ
سَالِكًا فَجًّا إِلاَّ سَلَكَ فَجًّا غَيْرَ فَجِّكَ
“Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, setan tidaklah
menemuimu sama sekali ketika engkau melewati suatu jalan melainkan setan kala
itu mencari jalan lain selain jalanmu.” (HR. Bukhari no. 3294).
Namun hal seperti di atas bukan hanya berlaku pada ‘Umar bin
Khottob. Setiap orang yang kuat imannya, maka setan akan kerdil di hadapannya.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
إن المؤمن ينضي شيطانه كما ينضي أحدكم بعيره في السفر
“Sesungguhnya orang mukmin akan ditundukkan oleh setannya
sebagaimana untanya dibuat patuh ketika safar.” (HR. Ahmad, Al Hakim, Ibnu Abid Dunya dalam Makayidisy
Syaithon, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mendhoifkan hadits ini).
Jin qorin yang biasa menyertai manusia pun bisa tunduk,
bahkan masuk Islam. Lihat hadits berikut.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَا مِنْكُمْ
مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنَ الْجِنِّ ». قَالُوا
وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « وَإِيَّاىَ إِلاَّ أَنَّ اللَّهَ
أَعَانَنِى عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلاَ يَأْمُرُنِى إِلاَّ بِخَيْرٍ »
“Setiap orang akan ditemani oleh qorinnya dari jin.” Para
sahabat bertanya, “Termasuk engkau juga, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda,
“Iya termasuk aku. Namun Allah telah membuat qorin tersebut untuk tunduk
padakku, ia masuk Islam dan hanya memerintahkanku pada kebaikan.” (HR.
Muslim no. 2814).
Hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi:
‘Alamul Jin wasy Syaithon,
Syaikh Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman bin ‘Abdullah Al Asyqor, terbitan Darun
Nafais, cetakan kelimabelas, tahun 1423 H.
—
Selesai disusun di siang hari 24 Rabi’uts Tsani 1435 H
@ Pesantren
Darush Sholihin, Panggang-Gunungkidul.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Diambil dari: Artikel Muslim.Or.Id
0 comments:
Post a Comment