Alhamdulillah, demikianlah lisan kita memuji
Allah yang telah memudahkan kita berjumpa dengan bulan yang mulia dan penuh
barakah. Tak terasa bulan puasa (shiyaam) sedang kita jalani dengan
ketaatan kepada Allah. Bulan Ramadhan juga bulan diturunkannya al-Qur’an
sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah (yang artinya) :
“Beberapa hari yang ditentukan
itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al
Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di
antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu” (QS. Al-Baqarah/2: 185)
Juga firman-Nya (yang artinya) :
“Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan” (QS. al-Qadar/97 :1)
Sehingga pantaslah bila disebut
sebagai bulan al-Qur’an. Tidak diragukan lagi al-Qur`an adalah cahaya petunjuk
dan ruh kehidupan seorang muslim. Orang yang tidak membaca al-Qur`an dan
mengamalkannya maka ia telah menjadi mayat sebelum wafatnya. Mati walaupun
masih berbicara, beraktifitas dan bepergian. Allah berfirman (yang artinya) :
“Dan Apakah orang yang sudah mati
kemudian Dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang
dengan cahaya itu Dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia,
serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali
tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu
memandang baik apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Al-An’am/6:122)
Bagaimana tidak demikian, seorang
mukmin memandang kehidupannya tanpa al-Qur`an seperti kehidupan tanpa air dan
udara.
Al-Qur`an obat bagi tubuh dan jiwa
seorang mukmin
Seorang muslim yang membaca al-Qur`an dengan benar akan mendapatkan
ketenangan dan ketentraman memenuhi hati dan seluruh anggota tubuhnya. Kemudian
jiwanya siap menghadapi semua peristiwa dan kejadian yang menimpanya sambil mengucapkan
firman Allah (yang artinya) :
“Katakanlah: “Sekali-kali tidak
akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah
pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus
bertawakal” (QS. At-Taubah/9:51)
Dengan itu jiwa dapat menghadapi dan
menghilangkan was-was dan semua perasaan yang menghantuinya . Memang tidak
dapat dipungkiri manusia lebih banyak dihantui was-was dan perasaannya yang
belum pasti terjadi. Mereka takut bila berbuat kebaikan akan menimpanya musibah
ini dan itu, padahal itu hanyalah perasaan dan was-was yang ditembakkan syeitan
kehati manusia. Dalam hal ini al-Qur`an menjadi obat penawar dari hal-hal ini.
Lihatlah firman Allah (yang artinya) :
“(yaitu) orang-orang (yang
mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan:
“Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena
itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan
mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah
Sebaik-baik Pelindung”.
Maka mereka kembali dengan nikmat
dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa,
mereka mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Sesungguhnya mereka itu tidak lain
hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang
musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi
takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman“. (QS Al Imran/3: 173-175)
Kita dan al-Qur`an
Sudah demikian jelasnya kedudukan
al-Qur`an namun masih banyak dari kita yang meninggalkannya. Tidak pernah
membacanya apalagi merenungkan dan men-taddabburi-nya. Fenomena ini
muncul didalam kehidupan kaum muslimin umumnya, kecuali dibulan Ramadhan. Kita
lihat banyak kaum muslimin yang mengkhatamkan al-Qur`an dibulan ini. Ini satu
hal yang membanggakan namun sayang hanya sekedar meng-khatam-kannya saja
tanpa ada perubahan dalam dirinya. Tidak ada bedanya sebelum dan sesudah
menkhatamkannya dan tidak faham sedikitpun apa yang dibacanya.
Tadabbur al-Qur`an
Sebenarnya tidak ada yang lebih
bermanfaat dalam kehidupan dunia dan akhirat seorang hamba dan lebih
mendekatkannya kepada kebahagian dan keselamatan dari tadabbur al-Qur`an
dan merenungkan isi kandungannya. Seorang yang
membaca al-Qur`an dengan tadabbur akan melihat kebaikan dan keburukan
serta nasib para pelakunya:
- Ia melihat tenggelamnya kaum nabi Nuh
- Ia mengetahui sambaran halilintar terhadap kaum ‘Ad dan Tsamud
- Ia mengerti tenggelamnya Fir’aun dan terpendamnya Qarun dan hartanya.
Dengan tadabbur al-Qur`an
inilah seorang muslim hidup bersama akherat seakan-akan ia berada disana dan
hilang darinya dunia hingga seakan-akan ia telahkeluar meninggalkannya. Hingga
akhirnya mendapatkan hati seperti dijelaskan dalam firman Allah (yang artinya)
:
“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS Al-Anfaal/8: 2)
Marilah kita dekatkan diri kita
kepada al-Qur`an dengan membacanya dan mentadabburinya, semoga dibulan Ramadhan
bulan Al-Qur`an ini kita dapat menggapainya.
Wabillahit taufiq
Penulis: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc
0 comments:
Post a Comment