Kompilasi: akhirzaman.info
sumber: IslamicCenter of America
Diterjemahkan oleh:
asulhani@talisman-energy.com
Adakah kita perhatikan setiap kali
disebut akan nama "MESJID AL AQSHA" maka media lokal (Arab) maupun media
internasional, akan menampilkan gambar "Dome of the Rock." Tujuan
utama sebenarnya adalah "pembodohan" kepada dunia. HATI-HATI !!!
Maka banyak orang Muslims dan
Non-Muslims, dengan maksud yang berbeda-beda telah membuat kesalahan
dengan mencetak dan menyebarluaskan gambar itu. Umat Muslim mengirim
kemana-mana, dirumah maupun di kantor. Akhirnya anak-anak tertipu dan
tidak bisa membedakan kebenaran dari dua mesjid.
Apa yang akan terjadi bila Mesjid Al Aqsa yang sebenarnya dihancurkan???
Apa yang akan kita lakukan???
Tidak ada yang mengutuk atau mempersalahkan,
Kebingungan antara Mesjid Al-AQSHA dan Mesjid QUBAH AS-SAKHRA Yang telah didirikan
Umat Muslim harus tahu dan menyadari kesalahan ini.
Dan membuat penjelasan sebenarnya kepada anak maupun masyarakat umum tentang Masjid al-Aqsa.
Letak antara keduanya
Masjid Quba Al-Shakhra
Sebagian orang mengatakan ini adalah Masjid Khalifah Umar Bin Khattab ra.
yang dibangun setelah penaklukan Baitul Maqdis yang pertama kali.
yang dibangun setelah penaklukan Baitul Maqdis yang pertama kali.
Masjid Al-Aqsha
Masjid ini disebut oleh Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam Hadits sebagai Masjid Biru karena
mempunyai Kubah berwarna biru.
Masjid Al-Aqsha
Di Masjid inilah Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam singgah ketika melaksanakan Isra Mi’raj
dan Nabi SAW mengimami shalat berjamaah bersama 25 Rasul dan lebih dari
160.000 Nabi.
Tujuan utama media Yahudi (dengan
eksploitasi berita di CNN) menyamarkan Masjid Sakhra sebagai Masjid Aqsa
adalah agar Yahudi bisa menghancurkan Al Aqsa dan membangun “Solomon
Temple” (Kuil Sulaiman) pada bekas reruntuhan Al Aqsa. Umat Yahudi
meyakini dalam Kitab Perjanjian Lama (Taurat) bahwa akan datang diakhir
zaman seorang yang mereka anggap sebagai dewa penolong Yahudi yang
dinamakan “Messiah” (Al Masih, dalam bahasa Arab) apabila mereka
mengadakan ritual agama di Solomon Temple dengan mempersembahkan sapi
betina berwarna merah (Al Baqarah) ~The Guardian Magazine~
Please let all your friends and family
know about this. This is a very important matter. Let all people around
you know that the Aqsa mosque and Sakhra mosque are not the same. In
Islam Al-Aqsa is one of the three most sacred places after Makkah and
Madina.
Please email this or copy it on floppy and distribute it to all Muslims you know. Masjid AL AQSA yang sebenarnya
Masjid Al-Aqsha dan Qubah Al-Shakrha
Apa yang anda ketahui tentang Masjid
al-Aqsha? Perhatikanlah setiap saat disebut nama masjid Al-Aqsha selalu
yang ditampilkan adalah masjid Qubah Al-Shakhra yang dibangun oleh
Sayyidina Umar ra bukan masjid Al-Aqsha. Dan banyak diantara kita yang
tidak tahu bagaimana bentuknya masjid Al-Aqsha. Hal ini kembali kepada
maksud busuk Yahudi untuk menghapus masjid Al-Aqsha dari ingatan
muslimin. Mereka sengaja atau tidak sengaja selalu menampilkan foto
masjid Qubbah al-Shakhra dan mengenyampingkan masjid Al-Aqsha sehingga
ia lebih tenar dan dikenal dikalangan masyarakat muslim atau non muslim
ketimbang masjid Al-Aqsha. Masjid Al-Aqsha adalah masjid yang Rasulallah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bermi'raj bersama sama Jibril ke langit,
dan sebelum naik ke langit beliau shalat bersama-sama para nabi dari
mulai nabi Adam as sampai nabi Isa as. Allah telah memberi keberkahan
kepada masjid tsb dan tempat-tempat di sekelilingnya, sesuai dengan
Firman Allah. "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaqsha yang telah Kami
berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari
tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar
lagi Maha Melihat."
"Perhatikan perbedaan atara Masjid Qubbah Al-Shakhra dan masjid Al-Aqsha"
Masjid Qubbah Al-Shakhra
Masjid Al-Aqsha
Masjid Al-Aqsha
/p>
Kondisi Al-Aqsha Jadi Barometer Kesungguhan Umat Islam
Ketua Divisi Luar Negeri Al-Quds
Institution Yaman Syaikh Dr. Mahmoud Abdul Majid Al-Khatib menyatakan,
pembebasan kawasan Masjid Al-Aqsha Palestina dari penjajahan Zionis
Israel tidak dapat terlepas dari masalah Akidah Islam.
Hal itu pada Seminar Al-Aqsha Haqquna
Jama'ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jawa Barat di Bandung Sabtu, 3
Dzulqa'dah 1429 H. / 1 November 2008 M.
Menurutnya, keterkaitan dengan akidah
Islam disebabkan Al-Aqsha adalah nama yang Allah cantumkan di dalam
Al-Quran, kiblat pertama umat Islam, tempat Isra Mi'raj Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam serta negeri para nabi utusan Allah.
"Al-Qur'an sebagai petunjuk yang benar,
khususnya di dalam surat Al-Isra ayat pertama jelas menunjukkan betapa
Allah memuliakan Masjid Al-Aqsha. Berarti Al-Aqsha tidak lepas dari
akidah seorang muslim," tegas pria kelahiran Nablus Palestina dalam
siaran persnya kepada Eramuslim.
Sementara itu, Syaikh Dr. Su'ud Abu
Mahfudz, Pemimpin Redaksi Majalah Sabil Jordania mengatakan, kondisi
Al-Aqsha menjadi barometer kesungguhan umat Islam di dalam
memperhatikannya.
"Kunci keberkahan dan harga diri umat
Islam terletak pada sesungguhannya dalam membebaskan Al-Aqsha,"
tandasnya di depan sekitar 1.200 peserta seminar yang datang dari
berbagai utusan di Indonesia , Malaysia , Yaman, dan Jordania.
Pada kesempatan sama Imaam Jama'ah
Muslimin (Hizbullah) Muhyiddin Hamidy mengatakan, mengingat masalah
Al-Aqsha tidak terlepas dari akidah Islam, maka membebaskannya pun harus
dengan cara akidah Islam.
"Secara akidah, selama Al-Aqsha masih
terjajah, maka selama itu pula umat Islam masih dalam kondisi terhina
dan mudah dipecah-belah. Sebaliknya kalau kehormatan Islam dan muslimin
ingin terwujud, maka caranya adalah dengan berupaya semaksimal mungkin
mengembalikan Al-Aqsha ke pangkuan muslimin," ujar Imaam.
Menurutnya, dengan landasan akidah
Islam, maka membebaskan Al-Aqsha bagi Allah adalah masalah yang mudah,
sebagaimana Allah memenagkan umat Islam pada Perang Badar, Tabuk, Fathu
Mekkah, dan sebagainya.
Bebaskan Secara Berjamaah
Pada seminar bertema "Aksi Nyata
Mengembalikan Al-Aqsha ke Pangkuan Muslimin" itu, Taher Hamad,
Sekretaris Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia menyatakan, secara
historis Masjid Al-Aqsha adalah hak sah milik umat Islam. Karena itu
membebaskannya dari cengkeraman penjajah Israel pun menjadi kewajiban
umat Islam di manapun berada secara berjama'ah.
"Dengan berjama'ah maka akan muncul kekuatan hebat dari Allah. Sebab tangan Allah bersama al-Jama'ah," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden
Sekretaris Ulama Asia Tenggara (SHURA) DR Abdul Ghani Shamsudin
berkedudukan di Kuala Lumpur Malaysia menambahkan, pentingnya bergerak
secara berjama'ah segenap komponen umat Islam di dunia dalam mewujudkan
solidaritas bagi kemerdekaan kawasan Al-Aqsha Pelestina dan sekitarnya.
Sementara itu, Ust. Ferry Nur, Sekjen
Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) mengungkapkan,
telah banyak berbagai aksi yang menyatakan dukungannya terhadap
perjuangan Al-Aqsha dan Palesatina. Tinggal berbagai komponen gerakan
tersebut saling menguatkan menghadapi konspirasi Zionis.
"Diperlukan orang-orang berhati ikhlas,
berjiwa takwa, dan berjuang sungguh-sungguh, di jalan Allah dalam
memperjuangkan pembebasan Al-Aqsha," tegasnya.(novel)
Sumber:
Kekeliruan Tentang Masjid Al-Aqsha ... Angkara Yahudi
APA YANG KALIAN KETAHUI TENTANG Masjid Al AQSHA ?
Masjidil Aqsha adalah kiblat pertama
umat Islam sebelum akhirnya dipindahkan ke Baitullah sekarang. Di tempat
suci inilah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melakukan Isra'
dan dari sana pula ia berangkat Mi'raj. Dalam hadits shahih disebutkan
sebagai salah satu daria tiga masjid yang dianjurkan untuk diziarahi,
yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Al Aqsha.
Saat ini, tahukah kalian bahwa dimanapun
kalian berada di seluruh dunia ini, pemandangan yang diperlihatkan pada
banyak orang di seluruh media di muka bumi ini yang dikatakan sebagai
Masjid Al Aqsa sebenarnya adalah masjid DOME OF THE ROCK alias Masjid
Kubah As-Sakhra?
Palestina pada tahun 1967, Zionis Yahudi
menginvasi Palestina dengan cara mendirikan negara Israel di atas
Negara Palestina, dengan cara menduduki Palestina. Israel yang dikuasai
oleh orang-orang Yahudi ini, mengusir bangsa Arab Muslimin yang mendiami
tanah Palestina dan mulai memporak-porandakan Masjidil Aqsha. Mereka
perlakukan Masjidil Aqsha dengan semena-mena, seperti membebaskan siapa
saja untuk masuk ke dalam masjid. Hingga tak jarang, terlihat
pemandangan orang Yahudi yang sedang berpacaran di dalam masjid atau
para turis yang berkeliaran dengan pakaian seadanya di lingkungan
masjid. Pada tahun 1969, mimbar megah yang dibuat oleh Shalahuddin Al
Ayubi di dalam masjid (yang dibuat oleh Shalahuddin Al Ayyubi setelah
berhasil merebut kembali Masjidil Aqsha dari tangan penjajah, guna
memperingati Isra Mi'raj di lingkungan masjid) dibakar oleh Yahudi.
Peristiwa pembakaran mimbar inilah yang kian meruncingkan barisan umat
Muslim guna melawan Yahudi dan mendorong umat Islam sedunia membentuk
OKI. Pada tahun 1970, Palestina akhirnya dikuasai sepenuhnya oleh zionis
Israel.
Entah sejak kapan, berkembang sebuah
fokus perhatian bahwa yang namanya Masjid Al Aqsa yang diramaikan dan
dianggap bersejarah oleh Ummat Islam itu adalah masjid indah dengan
Kubah Emas berbentuk segienam ini. Fokus perhatian ini dikembangkan
lewat gambar-gambar indah yang beredar, lewat postcard-postcard yang
beredar, juga gambar-gambar indah di Kalender islami dan lewat buku-buku
turisme. Inilah Masjid As-Shakhra yang dimaksud dan sudah sangat
terkenal tersebut.
Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) yang terlihat seperti gambar di atas adalah masjid berkubah keemasan. Shakhrah artinya batu. Masjid tersebut dibangun oleh salah satu Khalifah pada masa kekuasaan Bani Umayyah, Abdul Malik bin Marwan. Tujuannya untuk menjaga batu (Shakhrah) yang merupakan tempat Rasulullah berangkat melakukan mi'raj ke langit bersama Malaikat Jibril as. Batu itu sendiri berasa dalam lingkaran (haram) Al Aqsha, dan bukan masjid itu sendiri. Masjid inilah yang sering diduga sebagai masjidil Aqsha.
Masjid Qubbatus Shakhrah (As-Shakhra) yang terlihat seperti gambar di atas adalah masjid berkubah keemasan. Shakhrah artinya batu. Masjid tersebut dibangun oleh salah satu Khalifah pada masa kekuasaan Bani Umayyah, Abdul Malik bin Marwan. Tujuannya untuk menjaga batu (Shakhrah) yang merupakan tempat Rasulullah berangkat melakukan mi'raj ke langit bersama Malaikat Jibril as. Batu itu sendiri berasa dalam lingkaran (haram) Al Aqsha, dan bukan masjid itu sendiri. Masjid inilah yang sering diduga sebagai masjidil Aqsha.
Pada akhirnya, anak-anak muslim di
seluruh dunia ini sering kali dibingungkan dengan kedua masjid tersebut
sehingga akhirnya mereka memiliki referensi yang salah terhadap mana
Masjid Al Aqsha yang sebenarnya. Banyak orang yang pada akhirnya
menyangka bahwa Masjid Al Aqsha yang sebenarnya adalah masjid dengan
Kubah Emas di atasnya, yang berdiri tepat di samping tembok ratapan umat
Yahudi. Tembok ratapan umat Yahudi sendiri sesungguhnya adalah Tembok
Buraq, yaitu tembok tempat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
mengikat Buraq, kendaraannya ketika Isra Mi'raj. Sekarang tembok ini
dikuasai oleh Israel dan dijadikan Tembok Ratapan.
Bagaimana dengan Kalian sendiri? Bisakah Kalian lihat perbedaannya? Perhatikan gambar di bawah berikut ini:
Pada gambar di atas kalian melihat
tembok yang memagari kompleks masjidil Aqsha, yang biasa disebut Batas
Lingkar Komplek Masjidil Aqsha (Harom Masjid Al-Aqsha). Yang disebut
kompleks Al Aqsha adalah daerah yang ada di dalam pagar kotak. Dulu
pagar itu hanya terbuat dari tanah. Lalu, pada masa khilafah Utsmaniyah,
dibangun tembok karena takut kalau Yahudi mencaplok kompleks (haromul)
Masjid Al Aqsha tersebut.
Inilah masjid Al Aqsa yang bersejarah tersebut.
Dan inilah Masjid Al Aqsa tampak dari dekat dan dari depan.
Masjidil Aqsha adalah masjid kedua di
muka bumi (berkubah hijau). Dibangun oleh Nabi Adam setelah ia membangun
Baitul Haram. Lalu bangunannya roboh seiring dengan waktu. Kemudian
dibangun kembali oleh Nabi Dawud, dan disempurnakan oleh Nabi Sulaiman.
Masjidil Aqsha inilah yang terus menerus ingin dirobohkan oleh Yahudi,
untuk mendirikan di atasnya apa yang mereka dongengkan sebagai Haikal
Sulaiman. Salah satu caranya, dengan menyebarkan pengetahuan keliru
kepada masyarakat bahwa yang dimaksud dengan Masjidil Aqsha adalah
Masjid Qubbah Shakhrah (berkubah kuning) di sebelahnya. Meskipun masjid
itu masuk dalam kompleks pagar (Harom) Masjidil Aqsha tapi bukan itu
masjidnya. Pada saat yang sama diam-diam Yahudi itu menggali Masjidil
Aqsha yang sesungguhnya.
Sebelum kesalahanan berkembang pada
Ummat Islam dan akhirnya tiada yang menyadari bahwa Masjid Al Aqsha yang
sebenarnya telah dihancurkan, ada baiknya kita sebagai generasi Islam
tetap hati-hati dan mengabarkan kebenaran yang sebenarnya pada Ummat.
Setidaknya, anak-anak kita tahu dan tidak lagi ragu untuk menunjukkan
yang manakah masjid Al Aqsha yang asli. Yang benar adalah benar dan yang
salah haruslah diperbaiki.
Qubbah ash-Shakhra Bukanlah Masjid al-Aqsha
By Republika Newsroom
Jarak antara Al-Aqsha dan Qubbah Ash-Shakhra
Mungkin masih banyak di antara kita yang
belum mengetahui bahwa gambar Masjid dengan kubah emas yang tersebar di
beberapa media dan dikenal dengan sebutan Masjid Al-Aqsha, tempat suci
(al-Haram) ke tiga dan Kiblat pertama kali umat Islam, serta tempat Isra
dan Mikraj Nabi Muhammad SAW ternyata Qubbah ash-Shakhra (The Dome of
the Rock). Itulah pendapat beberapa sejarawan Timur Tengah. Sementara
Masjid Al-Aqsha sendiri berada tidak jauh dari qubbha tersebut.
Qubbah ash-Shakhra dibangun pada era
Bani Umayah,tepatnya pada kepemimpinan Abdul Malik bin Marwan, antara
tahun 65 - 86 H atau 684 – 705 M., sebagaimana tercatat dalam bentuk
kaligrafi emas yang ditulis dengan khat Kufi di dalam bangunan Qubbah di
arah tenggaranya.
Qubbah ash-Shakhra dibangun secara
konsorsium oleh tiga bangsa dunia, Arab, Romawi dan Turki dengan arahan
dua insinyur terkenal, Raja bin Hayah al-Kindi (salah seorang ilmuwan
Chechnya) dan Yazid bin Salam (ilmuwan Al-Quds). Design bangunan ini
terkenal dengan banyaknya tiang yang membentuk segi delapan. Sementara
Qubbah yang berada di atasnya melambangkan arsitektur sempurna dan salah
satu cirri kebudayaan Islam.
Hiasan dan ukiran yang ada di Qubbah
ash-Shakhra menarik perhatian para peneliti atau siapa saja yang
menyaksikan keindahan bangunan ini. Yang menggabungkan unsur-unsur
arsitektur dan keindahan. Qubbah ash-Shakhra bahkan menjadi salah satu
lambang arsitektur islami. Bangunan ini terdiri dari tiga unsur utama
yaitu, Qubbah yang menutupi tanah bangunan berpasir. Dua ruangan, dalam
dan luar yang dikelilingi bangunan Qubbah serta bantuk bangunan dalam
yang terdiri dari delapan segi.
Adapun Qubbah yang berada di dalamnya
berdiri di atas empat tiang. Masing masing setinggi tiga meter.
Sementara 12 tiang lainya mengelilingi bangunan tersebut dihiasi batu
permata. Tiang-tiang itu tersusun rapi. Diantara dua tiang ada tiga
penyangga batu hiasan.
Qubbah ash-Shakhra terdiri dari dua
tingkat yang terbuat dari kayu dan bagian luarnya juga bertopang pada
pondasi kayu yang mengangkat Qubbah ash-Shakhra di bagian luarnya. Di
bagian dalam, Qubbah Sakhra dihiasi relief emas. Adapun di bagian
luarnya dipercantik dengan tulisan berbahan tembaga yang berwarna
keemasan. Di sekeliling bangunan ini terdapat 10 jendela sebagai tempat
masuknya sinar matahari dan ventilasi udara. taq/berbagai sumber
Kekeliruan antara Masjid Al-Aqsa dan Dome of The Rock
Masjidil Aqsa merupakan kiblat pertama bagi Umat Islam sebelum dipindahkan ke Ka'bah dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kini ia berada di dalam kawasan jajahan
Yahudi. Dalam keadaan yang demikian, pihak Yahudi telah mengambil
kesempatan untuk mengelirukan Umat Islam dengan mengedarkan gambar Dome
of The Rock sebagai Masjidil Aqsa.
Tujuan mereka hanyalah satu, yaitu untuk
meruntuhkan Masjidil Aqsa yang sebenarnya. Apabila Umat Islam sendiri
sudah keliru dan sukar untuk membedakan Masjidil Aqsa yang
sebenarnya.,Maka semakin mudahlah tugas mereka untuk melaksanakan
perancangan tersebut. Lihat pula gambar di bawah, berikut adalah gambar
sebenarnya Masjidil Aqsa pada jarak yang lebih dekat. Betapa jauhnya
perbedaan antara Dome of The Rock jika dibandingkan dengan Masjidil
Aqsa.
Agenda Israel menghapuskan Masjidil Aqsa
Berikut disertakan juga terjemahan
daripada surat yang dikarang dan dikirimkan oleh Dr. Marwan kepada ketua
pengarang harian media massa "Al-Dastour" .
Berhati-hatilah dengan perancangan zionist tentang Masjidil Aqsa. Jangan biarkan mereka berjaya dengan perancangan mereka.
dapat kita lihat di belakang masjid
Al-aqsa yahudi terus menerus memngadakan pengalian dengan alasan mencari
artefak dari temple of solomon yang hampir membuat masjid Al-aqsa
runtuh
Terdapat beberapa kekeliruan di antara
Masjidil Aqsa dan The Dome of The Rock. Apabila disebut tentang Masjidil
Aqsa di dalam media massa maka gambar The Dome of The Rock pula yang
dipaparkan. Sebab tujuan utama yang dilakukan adalah untuk mengacaukan
pikiran masyarakat luas tentang bangunan mesjid Al-Aqsa. Tinjauan ini
diperoleh saat saya tinggal di USA, dimana saya telah terbiasa terhadap
agenda Zionis di Amerika yang telah mencetak dan mengedarkan gambar
tersebut dan menjualnya kepada orang arab dan Muslim.
Kadangkala dijual dengan harga yang murah bahkan kadang diberikan secara gratis supaya Muslim dapat mengedarkannya dimana-mana.
Ini meyakinkan saya bahwa Israel ingin
menghapuskan gambaran Masjid Al-Aqsa dari ingatan umat Islam supaya
mereka dapat memusnahkannya dan membangun kuil mereka tanpa
sepengetahuan masyarakat dunia. Jika terdapat pihak yang membangkang
atau tidak percaya, maka Israel akan menunjukkan gambar The Dome of The
Rock yang masih utuh berdiri, dan menyatakan bahwa mereka tidak berbuat
apa-apa.
Rancangan yang sungguh bijak! Saya juga
merasa amat terperanjat apabila bertanya kepada beberapa rakyat arab,
Muslim, bahkan rakyat Palestina karana mendapati mereka sendiri tidak
dapat membedakan antara kedua bangunan tersebut.
Ini benar-benar membuatkan saya merasa kesal dan sedih karana hingga kini Israel telah berjaya dalam perancangan mereka.
(Dr. Marwan Saeed Saleh Abu Al-Rub Associate Professor, Mathematics Zayed University Dubai)
dan juga sekarang ini ummat muslim di yerusalem tidak di perbolehkan untuk sholat di dalam mesjid Al-aqsa
0 comments:
Post a Comment