Orang yang cerdas
pasti akan melihat asal-usul orang yang diajak hidup dengannya, bergaul
dengannya, berteman dengannya, menikahinya atau menikahkan orang lain
dengannya. Baru setelah itu ia melihat rupa dan wajah kebaikan dari sisi
luarnya. Karena biasanya, penampilan luar akan mudah terlihat dan
terbaca setelah mengenal lebih jauh sisi batinnya.
Saudaraku…
Asal-usul itu penting artinya, karena
segala sesuatu akan kembali kepada asalnya. Sangat jarang orang yang
memiliki asal-usul yang buruk akan tumbuh dengan baik. Misalnya, jika
seorang wanita yang cantik berasal dari keluarga yang tidak baik, sangat
sulit diharapkan menjadi wanita yang bisa menjaga diri. Demikian pula
dengan teman-teman pergaulan yang datang dengan asal-usul yang tidak
baik.
Berhati-hatilah, janganlah anda bergaul
dengan manusia-manusia tanpa asal-usul yang jelas. Bergaullah dengan
mereka yang memiliki akar yang jelas dan takut berbuat jahat. Orang yang
senantiasa mencintai kebaikan dan membenci keburukan. Yang demikian itu
akan menuntun anda menuju keselamatan dan kebahagiaan. Kalaupun tidak
terjadi, hal itu sangat jarang sekali adanya.
Umar bin Abdul Aziz rodhiallohu anhu pernah
berkata kepada seseorang, “Nasehatilah aku tentang siapa yang pantas
aku jadikan pejabat-pejabat Negara!” orang itu menjawab, “Ketahuilah,
wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya orang-orang yang mengerti agama
dengan benar tidak akan terlalu berhasrat meraih jabatan apa pun,
sedangkan orang-orang yang cinta dunia janganlah engkau pilih untuk
menjadi pejabat, karena mereka sangat haus kekuasaan. Aku berharap
engkau memilih orang yang punya harga diri, sebab mereka akan menjaga
dirinya agar tidak tergelincir ke jurang kemungkaran.”
Subhanalloh.. itulah cerminan
pemimpin yang sejati. Seorang pemimpin yang mengerti betul tentang
pentingnya menjaga dan menjalankan amanah pemerintahan. Ia tidak mau
asal memilih orang, akan tetapi ia meminta pendapat kepada orang-orang
yang yang berada disekitarnya. Mereka yang bersikap bijak dan adil dalam
menentukan pendapat. Sehingga amanah yang begitu besar berupa jabatan
negara akan berada ditangan orang yang tepat, yaitu mereka yang jujur,
amanah dan istiqomah dalam menjalankan keta’atan kepada Alloh subhanahu wa ta’ala.
Saudaraku…
Mengetahui asal-usul seseorang bukanlah
sesuatu yang tercela. Karena ini merupakan bagian dari sikap hati-hati
kita dalam berteman maupun bergaul.
Rosululloh sholallohu alaihi wasallam pernah bersabda:
“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan tukang pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu. Sedangkan tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Dalam hal ini, Rosululloh sholallohu alaihi wasallam mengingatkan
kepada kita bahwa berteman adalah suatu hal yang sangat penting. Karena
dengan berteman, kita akan bisa saling nasihat-menasihati,
tolong-menolong, kasih- mengasihi dan lain sebagainya. Itu akan terwujud
manakala seseorang atau mereka yang berada disekitar kita adalah
orang-orang yang baik. Orang-orang yang jelas asal-usulnya.
Tetapi sebaliknya, jangan harap akan
muncul nilai-nilai positif terlebih nilai Islami ketika mereka yang
berada disekitar kita adalah orang-orang yang buruk. Orang-orang yang
senantiasa lebih menyukai kemaksiatan daripada ketaatan.
Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam
memilih teman hidup. Terlebih bagi para gadis maupun bujang,
berhati-hatilah dalam memilih pasangan hidup. Pilihlah sesuai dengan apa
yang Rosululloh sholallohu alaihi wasallam anjurkan. Kenali asal-usulnya, fahami lingkungannya dan seleksi agamanya. Karena Rosululloh sholallohu alaihi wasallam pernah bersabda:
Dari Abu Huroiroh rodhiallohu anhu dari Nabi sholallohu alaihi wasallam, beliau bersabda: “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala senantiasa
membimbing kita agar bisa menjadi pribadi-pribadi yang baik, pribadi
yang bisa memilih dan lebih hati-hati dalam bergaul maupun berteman.
Artikel: Gerimis
Diambil dari : http://fajrifm.com/memelihara-sikap-hati-hati/
0 comments:
Post a Comment